Pergerakan Tanah di Sukabumi Robohkan Rumah Warga

Ambruknya bangunan rumah milik Dede Supriatna itu terjadi pada Jumat petang, 1 Desember 2023. (MGN/Apit Haeruman)

Pergerakan Tanah di Sukabumi Robohkan Rumah Warga

Media Indonesia • 3 December 2023 14:13

Sukabumi: Satu bangunan rumah warga di Kampung Tegalkaso RT 05/03 Desa Bencoy Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ambruk akibat pergerakan tanah. Sementara empat rumah warga lainnya terancam karena kondisinya mengalami rusak ringan dan sedang akibat dampak pergerakan tanah.

Berdasarkan informasi, ambruknya bangunan rumah milik Dede Supriatna itu terjadi pada Jumat petang,  1 Desember 2023. Ambruknya bangunan rumah itu merupakan dampak pergerakan tanah yang sebetulnya sudah terjadi sejak sebulan lalu.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cireunghas, Andri Muhammad Fadil, menjelaskan pergerakan tanah di kampung tersebut bermula saat ditemukan retakan pada sebuah kolam ikan. Kondisi curah hujan yang intensitasnya cukup tinggi makin memperparah.

"Kejadian awalnya pada 11 November lalu. Namun karena terus menerus terjadi hujan, terjadi pergerakan tanah. Retakannya makin meluas pada Minggu,  26 November," kata Andri, Minggu, 3 Desember 2023.

Pascameluasnya pergerakan tanah, rumah milik Dede Supriatna yang berpenghuni empat orang sudah mulai dikosongkan. Termasuk rumah yang kondisinya rusak sedang milik Atu.

Para penghuninya sudah dievakuasi lantaran dikhawatirkan ambruk. Mereka saat ini menumpang di rumah keluarga terdekat.

"Ada sembilan jiwa dari dua kepala keluarga yang mengungsi ke rumah kerabat terdekatnya. Keluarga pak Dede Supriatna sebanyak empat orang dan keluarga Pak Atu sebanyak lima orang," tuturnya.

Hasil pendataan P2BK Cireunghas, dari lima kepala keluarga, jumlah total penghuninya sebanyak 19 jiwa. Rinciannya, di rumahnya milik Dede Supriatna dengan kondisi rusak berat sebanyak empat jiwa, di rumah milik Atu dengan kondisi rusak sedang terdapat lima jiwa, di rumah Tata dengan kondisi rusak ringan terdapat tiga jiwa, di rumah Dadang dengan kondisi rusak ringan terdapat tiga jiwa, dan di rumah milik Nanang dengan kondisi rusak ringan terdapat empat jiwa.

"Jadi, dampak pergerakan tanah di Kampung Bencoy mengakibatkan satu rumah rusak berat, satu rumah sudah sedang, dan tiga rumah rusak ringan," ungkapnya.

Andri mengaku sudah melaporkan hasil asesmen di lapangan ke BPBD Kabupaten Sukabumi. Laporan juga ditembuskan ke pemerintah desa setempat, pemerintah kecamatan, serta sekaligus koordinasi dengan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana).

"Kami imbau masyarakat waspada karena dikhawatirkan terjadi pergerakan tanah susulan yang bisa mengancam bangunan rumah warga lainnya. Kami terus pantau perkembangannya setiap saat," jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)