PKS Inisiasi RUU Boikot Produk Israel

Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lewat anggotanya di Komisi I DPR RI, Sukamta, menginisiasi rancangan undang-undang (RUU) untuk memboikot produk Israel. Sikap itu merupakan bentuk pengejawantahan dari ketegasan Indonesia terhadap genosida Israel terhadap Palestina.

"Kami menyadari banyak harapan yang disampaikan kepada Indonesia dalam isu Palestina. Oleh karenanya kami selalu memberikan dukungan kepada Palestina dalam berbagai isu strategis, termasuk dalam upaya boikot produk Israel," ujarnya lewat keterangan tertulis, Jumat, 20 Desember 2024.

Sukamta menegaskan komitmen Indonesia sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia terhadap nilai-nilai pluralistik sambil tetap mempertahankan dukungan yang kuat untuk kemerdekaan Palestina. 

Sikap itu juga tercermin dari sisi lembaga legislatif di Indonesia yang disebutnya terus melakukan berbagai upaya untuk membela Palestina. Bagi Fraksi PKS, salah satu langkah untuk membela Paestina adalah dengan menginisiasi RUU untuk memboikot produk asal Israel.
 

Baca juga: Suara Negara Muslim Tak Dihormati, Prabowo: Kenyataan Sangat Menyedihkan

"Fraksi PKS berupaya untuk memajukan Rancangan Undang-Undang Boikot Produk Israel dan perusahaan yang terlibat dalam genosida Palestina ke Badan Legislasi (Baleg),” tutur Sukamta.

Gagasan tersebut juga sudah disampaikan Sukamta dalam pertemuan dengan diaspora berbagai negara di London, Inggris, pekan lalu. Kunjungan itu dilakukan bersama anggota Fraksi PKS lainnya dalam rangka menghadiri kegiatan yang digelar The Cordoba Foundation.

Dalam forum itu, ia menegaskan dukungan jangka panjang Indonesia terhadap hak-hak Palestina dengan menekankan penolakan konsisten negara ini terhadap kekejian yang dilakukan Israel. Terlebih, konstitusi Indonesia menjunjung tinggi kemerdekaan setiap bangsa dan memperjuangkan dihapuskannya penjajahan di muka bumi. 

Sukamta juga menyampaikan berbagai upaya kemanusiaan yang sudah dilakukan Indonesia terhadap krisis di Gaza, termasuk dengan mengirimkan tim medis secara konsisten. Bahkan, Indonesia ikut mendirikan rumah sakit.