Presiden AS Joe Biden. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 5 October 2024 11:54
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan kembali meski Israel memang memiliki hak untuk berperang dan membela diri dari kelompok militan seperti Hizbullah, Israel harus berupaya "lebih keras" untuk meminimalisasi korban sipil selama operasi militer semacam itu.
Dengan sebuah jumpa pers di Gedung Putih, Biden mencoba meredakan kekhawatiran yang berkembang bahwa apa yang telah terjadi dalam beberapa hari terakhir ini dapat memicu perang regional di Timur Tengah.
Melansir dari Xinhua, Biden berpendapat bahwa strategi AS untuk menghadapi situasi saat ini telah mendapat dukungan dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) serta sekutu Washington di seluruh dunia.
"Israel memiliki hak untuk menanggapi serangan kejam terhadap mereka, tidak hanya dari Iran, tetapi dari semua pihak -- dari Hizbullah hingga Houthi," kata Biden.
"Tetapi faktanya adalah, Israel harus jauh lebih berhati-hati dalam mencegah jatuhnya korban sipil,” sambung dia.
Ketegangan di Timur Tengah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, termasuk ketika Israel melancarkan serangkaian serangan ke target-target kelompok Hizbullah Lebanon. Serangan ini merupakan buntut dari perang Israel melawan kelompok pejuang Palestina Hamas di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.
Situasi kian memanas setelah Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik ke Israel dalam beberapa hari terakhir. Iran mengatakan serangan itu merupakan balasan atas kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan kepala Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Baca juga: Serangan Israel ke Lebanon Tewaskan 37 Warga