Harga Minyak Dunia Alami Koreksi

Minyak Dunia. Foto: Unsplash.

Harga Minyak Dunia Alami Koreksi

Arif Wicaksono • 1 April 2024 06:47

Texas: Harga minyak dunia terkoreksi pada pembukaan perdagangan hari ini. Minyak melemah setelah kenaikan produksi dari paman sam memenuhi pasaran minyak dunia.
 

baca juga:

Pengetatan Pasokan hingga Kondisi Israel-Hamas Kerek Harga Minyak Dunia


Dikutip dari Investing.com, harga minyak dunia acuan WTI melemah 0,02 persen dengan berada pada level USD83,10 per barel. Sementara itu harga minyak dunia acuan Brent melemah 0,13 persen dengan berada pada level USD86,91 per barel.

Ekspor minyak AS telah mencatat lima rekor bulanan baru sejak negara-negara Barat mulai menjatuhkan sanksi terhadap Rusia pada 2022. Rekor produksi dari AS terjadi ketika OPEC dan sekutunya membatasi pasokan.

“Produksi AS meningkat dan produksi OPEC dan Rusia menurun sehingga AS, menurut definisinya, akan memiliki lebih banyak pangsa pasar,” kata Konsultan Minyak Veteran di Black Gold Investors LLC Gary Ross dikutip dari Yahoo Finance, Senin, 1 April 2024.

India, importir minyak mentah terbesar ketiga dan pembeli terbesar kedua Moskow setelah Tiongkok, adalah pasar terbaru yang melihat masuknya minyak AS. Menurut data dari perusahaan pelacakan minyak mentah Kpler, pengiriman Amerika ke India diperkirakan melonjak pada Maret ke level tertinggi dalam hampir satu tahun.

Produksi minyak rusia menurun

Pada saat yang sama, menurut pelacakan kapal tanker Bloomberg, ekspor minyak Rusia telah turun sekitar 800.000 barel per hari sejak titik tertinggi tahun lalu. Pengiriman dari Rusia mungkin akan semakin menurun karena penyulingan minyak India tidak lagi menerima kargo dari kapal tanker milik Sovcomflot PJSC yang baru-baru ini mendapat sanksi dari AS.

Pengiriman dari AS meningkat tajam setelah penerapan sanksi ketika negara-negara Eropa mencari sumber pasokan non-Rusia. Ekspor minyak AS ke Prancis melonjak hampir 40 persen dari 2021 hingga 2023, sedangkan ekspor minyak AS ke Spanyol meningkat 134 persen.

“Seiring dengan produksi AS yang terus meningkat secara bertahap, setiap tambahan barel yang diproduksi kemungkinan akan diekspor,” kata Smith dari Kpler.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)