Polisi Bentrok dengan Demonstran Dekat Kedubes Israel di Yordania

Aksi protes menentang Israel terjadi di sejumlah kota dan negara sejak meletusnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023. (EPA)

Polisi Bentrok dengan Demonstran Dekat Kedubes Israel di Yordania

Willy Haryono • 25 March 2024 09:55

Amman: Polisi antihuru-hara menembakkan gas air mata untuk memukul mundur ratusan demonstran Yordania yang berunjuk rasa di dekat gedung kedutaan besar Israel di Amman. Unjuk rasa ini merupakan bentuk protes atas pengepungan terbaru Israel terhadap dua rumah sakit lagi di Jalur Gaza dan meningkatnya kematian warga sipil.

Pihak berwenang sebelumnya telah mengerahkan polisi antihuru-hara untuk membubarkan pedemo yang berkumpul di masjid Kaloti di Amman, yang berencana melakukan aksi protes di sekitar gedung kedutaan Israel.

Beberapa pengunjuk rasa dipukuli, dan sebagian lainnya ditangkap ketika mereka mencoba menerobos barisan polisi di sekitar area kedutaan, kata para saksi. Pihak kepolisian belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

"Tidak ada kedutaan Zionis di tanah Yordania," teriak sejumlah pengunjuk rasa di dekat gedung Kedubes Israel di Amman, mengutip dari laman Malay Mail, Senin, 25 Maret 2024.

Teriakan tersebut merupakan salah satu slogan yang kerap digunakan dalam aksi protes di Yordania. Banyak dari mereka mendorong Yordania untuk membatalkan perjanjian normalisasi hubungan yang tidak populer dengan Israel.

Baca juga:  Setelah Al-Shifa, Israel Kepung Rumah Sakit Al-Amal dan Al-Nasser di Gaza

Unjuk Rasa Menentang Israel

Kedutaan Besar Israel, termasuk di Amman, kerap menjadi lokasi protes anti-Israel di saat terjadinya perang di Gaza dan wilayah pendudukan Palestina lainnya.

Kerajaan Yordania telah menyaksikan beberapa unjuk rasa damai terbesar di seluruh kawasan seiring meningkatnya semangat anti-Israel atas pembantaian warga Palestina di Gaza.

Pihak berwenang Yordania mengizinkan unjuk rasa, tetapi menegaskan bahwa para demonstran tidak boleh menyerbu gedung kedutaan, menyulut kerusuhan sipil, atau mencoba mencapai zona perbatasan dengan Tepi Barat atau Israel.

Otoritas Yordania telah menangkap ratusan aktivis dan pengunjuk rasa yang mereka katakan telah melanggar hukum. Unjuk rasa di Yordania mulai meningkat sejak meletusnya perang di Gaza, yang dipicu serangan kilat Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel.

Lebih dari 32.000 warga Palestina telah terbunuh sejak dimulainya serangan balasan Israel ke Jalur Gaza, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong yang dikuasai Hamas. 

Banyak dari 12 juta warga Yordania berasal dari Palestina. Mereka, atau orang tua mereka, telah diusir atau melarikan diri ke Yordania dalam pertempuran yang menyertai berdirinya negara Israel di tahun 1948.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)