Respons Kelangkaan Beras, Kepala Bapanas: Perintah Presiden Banjiri Pasar

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi. Medcom.id/Candra

Respons Kelangkaan Beras, Kepala Bapanas: Perintah Presiden Banjiri Pasar

Indriyani Astuti • 12 February 2024 13:30

Jakarta: Pemerintah segera mendistribusikan beras Badan Urusan Logistik (Bulog) ke Pasar Induk Cipinang. Sehingga, stok beras di retail maupun pasar tradisional tersedia.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi usai rapat mengenai perberasan nasional yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta. Arief mengatakan stok beras di Pasar Induk Cipinang masih di atas 34 ribu ton yang akan didistribusikan ke pasar-pasar tradisional dan modern. Ketersediaan beras, khususnya premium, semoat dikabarkan langka di pasaran. 

"Sekali lagi, perintahnya (presiden) adalah banjiri pasar," ucap Arief, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024.

Dia akan langsung meninjau ke Pasar Induk Cipinang untuk memastikan bongkar beras dari port (pelabuhan) langsung ke Pasar Induk Beras Cipinang dan didistribusikan.

Mengenai kelangkaan beras yang dilaporkan sempat terjadi di minimarket, Arief memastikan tidak ada masalah pada distribusi. Pemerintah meminta waktu agar beras lekas didistribusikan.

"Sekarang tugas kami semua untuk memastikan sampai ke outlet, baik di pasar modern maupun pasar tradisional. Izinkan waktu untuk persiapkan ini segera," ucap Arief.
 

Baca Juga: 

Badan Pangan Nasional Bakal Atasi Kelangkaan Beras Premium di Ritel Modern


Arief berjanji akan membahas persoalan beras dengan pengusaha retail. "Jadi izinkan kami bekerja sama dengan seluruh ritel yang ada. Pagi ini saya bersama teman-teman dengan Bulog, kemudian peritel-peritel untuk membahas ini semua untuk mengisi pasar ritel," terang Arief.

Pemerintah, ujar Arief, memperkirakan harga beras akan turun pada Maret 2024. Sebab, sesuai Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik, produksi beras dalam negeri diperkirakan 34 juta ton.

"Khusus untuk beras kita berharap agar bulan Maret 2024 ini produksi kita sesuai dengan KSK BPS itu di atas 34 juta ton. Artinya, Maret kita harapkan harga beras bisa turun sedikit," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)