Industri Pengolahan Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Tahun 2023

Gedung Kementerian Perindustrian. Foto: Setkab

Industri Pengolahan Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Tahun 2023

Annisa Ayu Artanti • 11 February 2024 09:31

Jakarta: Kementerian Perindustrian mencatat sepanjang tahun 2023, industri pengolahan menjadi industri yang impresif dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
 
Hal ini bisa dilihat dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia pada Triwulan IV-2023 yang mencapai 51,20 persen atau masih berada di zona ekspansi.
 
Selain itu, kapasitas produksi terpakai pada periode yang sama mencapai 73,91 persen, meningkat dibandingkan Triwulan IV-2022 yang sebesar 71,49 persen.
 
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, hal ini menandakan industri pengolahan masih menunjukkan peningkatan aktivitas produksi.
 
Dengan performa tersebut, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), pada Triwulan IV-2023 (yoy), industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi bagi perekonomian, yakni sebesar 0,85 persen.
 
"Di tengah kondisi perekonomian dunia yang melemah, industri pengolahan tetap tumbuh dan berhasil lepas dari krisis yang terjadi pada 2023. Tentunya ini merupakan kerja keras dan resiliensi sektor industri manufaktur Indonesia,” ujar Agus di Jakarta dilansir dari siaparan pers, Minggu, 11 Februari 2024.
 

Baca juga: 

Pemerintah Masih Yakin Ekonomi RI di 2024 Bisa Tumbuh 5,2%


Dia menjelaskan, sepanjang 2023, perekonomian dunia dibayangi oleh perdagangan global yang mengalami kontraksi, akibat penurunan nilai perdagangan barang. Namun, industri pengolahan masih tumbuh stabil, didukung oleh permintaan domestik dan global.
 
Beberapa subsektor industri yang mengalami pertumbuhan adalah industri logam dasar, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik, industri alat angkutan, industri pengolahan tembakau, serta industri kertas dan barang dari kertas, percetakan, dan reproduksi media rekaman.
 
Didorong oleh peningkatan permintaan luar negeri, industri logam dasar tumbuh 14,17 persen. Sedangkan industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik mengalami pertumbuhan sebesar 13,67 persen berkat peningkatan produksi industri barang logam bukan mesin dan peralatan.

Industri alat angkutan tumbuh 7,63 persen dengan meningkatnya permintaan domestik atas produk sepeda motor. Adapun industri pengolahan tembakau tumbuh 4,80 persen didukung oleh peningkatan permintaan luar negeri Sementara itu, pertumbuhan industri kertas dan barang dari kertas, percetakan, dan reproduksi media rekaman yang mencapai 4,52 persen dipengaruhi oleh kenaikan permintaan percetakan menjelang pemilu 2024.
 
Menperin menyampaikan, kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas pada tahun 2023 mencapai 16,75 persen dan ditargetkan meningkat menjadi 17,90 persen pada 2024.
 
Untuk dapat mencapai target tersebut dan target-target kinerja lainnya, Kemenperin menjalankan program-program prioritas di tahun 2024, meliputi program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan kepada industri pengolahan kayu, makanan dan minuman, tekstil, serta kepada para pelaku industri kecil menengah.
 
Kemudian, melanjutkan hilirisasi sumber daya alam di tiga sektor, yakni industri berbasis agro, industri berbasis bahan tambang
dan mineral, serta industri berbasis migas dan batu bara.
 
Selanjutnya, memacu pembangunan industri hijau untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, serta memperkuat penumbuhan dan pengembangan IKM startup berbasis teknologi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)