Pengamat: Para Capres Cenderung Pasif Menyerang di Debat Terakhir Pilpres

Debat Kelima Pilpres 2024. Foto: Tangkapan layar.

Pengamat: Para Capres Cenderung Pasif Menyerang di Debat Terakhir Pilpres

Indriyani Astuti • 4 February 2024 23:15

Jakarta: Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam menilai Debat Kelima Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sangat berbeda dengan sebelumnya. Sebab, para kandidat dinilai pasif menyerang rivalnya.

Khoirul menilai capres tetap memberikan serangan dalam beberapa momentum. Seperti menyinggung soal bantuan sosial (bansos), ketimpangan, ketidakadilan, dan lain sebagainya.

"Namun takaran serangannya, tidak sekuat debat-debat sebelumnya," kata Khoirul saat dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 4 Februari 2024.

Dia mengatakan serangan cenderung disampaikan calon presiden (capres) Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Kedua capres itu menunjukkan kekompakkan dengan mencoba saling memancing untuk menyerang Prabowo Subianto.

Namun, Prabowo dinilai lebih siap menghadapi serangan tersebut. Ketua Umum Partai Gerindra itu cenderung menerima serangan yang diterima.
 

Baca juga: Prabowo Minta Maaf ke Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud

"Prabowo cukup diuntungkan dengan diberikan kesempatan pertama untuk memaparkan visi misi, sehingga dirinya bisa menghindari kegusaran akibat serangan yang dilakukan oleh lawannya di momentum serangan awal," sebut dia.

Khoirul menilai adak maksud tertentu dari minimnya serangan di debat terakhir tersebut. Menurut dia, para capres menyampaikan isyarat rekonsiliasi di debat pamungkas tersebut.
 
"Debat terakhir seolah memberikan pesan tentang proses pendinginan (cooling down) sehingga politik pecah belah tidak berkembang jelang hari pemungutan suara Pemilu 14 Februari 2024," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)