Cuaca Ekstrem, Sejumlah Daerah di Jateng Mulai Diterjang Banjir dan longsor

Bencana banjir merendam Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang akibat hujan lebat mengguyur kawasan ini Selasa (3/12)

Cuaca Ekstrem, Sejumlah Daerah di Jateng Mulai Diterjang Banjir dan longsor

Akhmad Safuan • 4 December 2024 14:19

Pantura: Wilayah Pantura timur Jawa Tengah tengah dilanca cuaca ekstrem. Walhasil, sejumlah daerah seperti Kudus, Blora, dan Rembang dilanda bencana hidrometeorologi yakni banjir, longsor, dan angin ribut. 

Pantauan Media Indonesia, Rabu, 4 Desember 2024, sejak pagi ratusan warga Desa Ngampel, Kecamatan/Kabupaten Blora bersama petugas dari BPBD, TNI/Polri, aparat desa dan kecamatan bahu-membahu melakukan pembersihan lingkungan akibat terjangan bencana pada Selasa petang, 3 Desember 2024. Sejumlah rumah terendam banjir hingga ketinggian 50-100 sentimeter dan mengalami longsor, sejumlah pohon juga tumbang akibat angin ribut yang datang bersamaan sekitar pukul 16.00 WIB.

"Tidak hanya satu desa tetapi bencana serupa juga melanda beberapa desa lain di Blora," kata Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora Agung Triyono.

Agung menerangkan cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir, juga merobohkan pohon di sejumlah desa seperti Ngampel dan Sendangharjo. Bahkan ada rumah warga longsor ke sungai dan hanyut. 

"Sekarang petugas bersama warga masih fokus melakukan penanganan," ucap dia.

Baca: 

15 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Dilanda Bencana Hidrometeorologi


Selain Desa Blora, banjir juga merendam puluhan rumah Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, dengan ketinggian mencapai 100 centimeter, pada Selasa petang, 3 Desember 2024. Banjir diduga akibat hujan lebat, dan kiriman dari pertambangan Watuputih di Pegunungan Kendeng Utara.

"Curah hujan cukup lebat dan air dari area pertambangan meluap hingga mengalir ke perkampungan penduduk di sini," ujar Kepala Desa Tegaldowo Kundari,.

Sementara itu Aktivis Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng Rembang Joko Prianto mengungkapkan banjir saat hujan lebat sudah lima tahun terakhir terjadi. Hal ini, kata dia, karena aktivitas penambangan yang cukup masif hingga daya tampung dan dukungan lingkungan yang tidak memadai.

"Warga di sejumlah desa di Kecamatan Gunem sejak lima tahun terakhir sering dilanda banjir, harus segera dilakukan penanganan menyeluruh," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)