Indonesia Kecam Serangan Israel ke RS Gaza dan Picu Evakuasi Tim Medis MER-C

Rumah Sakit Kamal Adwan di utara Gaza yang diserang oleh Israel. Foto: Anadolu

Indonesia Kecam Serangan Israel ke RS Gaza dan Picu Evakuasi Tim Medis MER-C

Fajar Nugraha • 7 December 2024 01:08

Jakarta: Indonesia mengecam dengan keras pengeboman dan penyerangan RS Kamal Adwan di Gaza Utara oleh Israel. Kejadian itu memaksa Tim Medis Indonesia dari MER-C untuk meninggalkan fasilitas kesehatan tersebut.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri merilis pernyataan mengenai serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel itu.

“Serangan ini adalah bagian dari agresi Israel yang menyasar fasilitas sipil yang merupakan pelanggaran serius dari Hukum Humaniter Internasional dan Hukum HAM Internasional,” sebut Kementerian Luar Negeri RI melalui X, Jumat 6 Desember 2024.

“Indonesia mendesak komunitas internasional untuk meningkatkan tekanan kepada Israel untuk segera menghentikan semua kekerasan dan mematuhi semua kewajiban internasionalnya, termasuk memastikan perlindungan rakyat sipil dan pekerja kemanusiaan,” imbuh pernyataan itu.

Tentara Israel menyerbu rumah sakit dan memerintahkan semua staf, pasien, dan orang-orang yang mengungsi ke halamannya sebelum mengizinkan mereka kembali ke dalam beberapa jam kemudian.

Richard Peeperkorn, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengatakan "tidak ada peringatan resmi atau perintah evakuasi sebelum pengeboman rumah sakit itu, hanya rumor yang menyebarkan kepanikan."

Ini terjadi hanya seminggu setelah WHO memfasilitasi masuknya delegasi medis darurat Indonesia ke rumah sakit untuk pertama kalinya dalam 60 hari. Fasilitas tersebut telah kehabisan sebagian besar persediaan, termasuk bahan bakar.

Diketahui Quadcopter Israel melepaskan tembakan "yang intens dan langsung" saat kendaraan militer mengepung fasilitas tersebut, kenang Abu Saifya, sebelum menggiring pasien, orang-orang yang mengungsi dan petugas kesehatan di halaman dan membawa mereka secara paksa ke pos pemeriksaan lebih jauh ke selatan, menuju Kota Gaza.

"Awalnya, ada serangkaian serangan udara di sisi utara dan barat rumah sakit, disertai dengan tembakan yang intens dan langsung," kata Abu Saifya dalam sebuah pernyataan.

"Mereka mendekati saya dan memerintahkan saya untuk mengevakuasi semua pasien, orang-orang yang mengungsi, dan staf medis, mengumpulkan semua orang di halaman rumah sakit dan membawa mereka secara paksa ke pos pemeriksaan,” sebut Abu Saifya.

“Anggota delegasi medis Indonesia -,satu-satunya tim yang melakukan operasi di Kamal Adwan,- termasuk di antara mereka yang dipaksa pergi dan tidak diizinkan untuk kembali,” menurut Abu Saifya.

Serangan pada Jumat itu merupakan serangan kedua oleh militer Israel sejak pasukan Israel melancarkan serangan baru ke tiga kota di Gaza utara pada 5 Oktober, menghancurkan seluruh jalan, menimbulkan kelaparan parah dan membuat petugas darurat tidak dapat menyelamatkan orang-orang yang terluka akibat serangan itu.

Lebih dari 3.700 warga Palestina telah tewas di sana, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza (GMO). Sebanyak 10.000 orang lainnya telah terluka, kata GMO pada hari Senin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)