Sebuah truk hendak memasuki Jalur Gaza di titik penyeberangan Rafah. (AP Photo/Adel Hana, File)
Willy Haryono • 15 October 2023 21:17
Gaza: Warga Palestina di Jalur Gaza harus menanti lebih lama untuk mendapat bantuan kemanusiaan karena pasokan berbagai kebutuhan tersebut tertahan di dekat perbatasan Mesir. Konvoi bantuan kemanusiaan pun tidak dapat memasuki Gaza, menurut keterangan sejumlah saksi mata kepada kantor berita AFP.
Titik Penyeberangan Rafah – satu-satunya jalan masuk dan keluar dari Gaza yang tidak dikendalikan Israel – telah ditutup sejak Selasa, setelah tiga serangan udara Israel menghantam pos perbatasan Palestina dalam waktu 24 jam.
Sabtu kemarin, seorang pejabat Amerika Serikat mengonfirmasi kepada AFP bahwa Mesir dan Israel telah mencapai kesepakatan untuk mengizinkan warga AS meninggalkan Gaza melalui Rafah.
Namun, Mesir telah memberlakukan persyaratan dalam kesepakatan tersebut.
Para pejabat menolak "penyeberangan tersebut hanya diperuntukkan bagi orang asing," menurut laporan saluran berita Mesir Al-Qahera News, yang memiliki hubungan dengan badan intelijen Mesir.
"Sikap Mesir jelas, yang mengharuskan bantuan tiba di Gaza," tambah laporan itu, seiring meningkatnya kekhawatiran atas kekurangan pasokan penting di wilayah yang diblokade tersebut.
Pada hari Minggu, para saksi mengatakan blok beton yang dipasang Mesir untuk membentengi diri dari pengeboman Israel masih ada, menunjukkan bahwa tidak ada jalan masuk ke Gaza dalam waktu dekat.
Pengiriman bantuan dari Yordania, Turki dan Uni Emirat Arab telah tiba di bandara El Arish – 50 kilometer sebelah barat Rafah – bersama dengan pasokan medis dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memenuhi kebutuhan 300.000 warga Gaza.
Mesir sendiri telah mengirimkan konvoi 100 truk pengangkut yang membawa 1.000 ton bantuan.