BI: Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Berkisar 4,7-5,5%

Ilustrasi. Foto: Dokumen Kementerian Keuangan

BI: Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Berkisar 4,7-5,5%

Annisa Ayu Artanti • 17 July 2024 15:58

Jakarta: Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Indonesia tahun ini akan berada dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen.
 
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik, didukung oleh permintaan domestik. PDB triwulan II-2024 didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
 
Adapun untuk kinerja ekspor barang meningkat didorong kenaikan ekspor produk manufaktur dan pertambangan, terutama logam dan bijih logam, serta besi baja, ke negara mitra dagang utama, seperti India dan Tiongkok.
 
Berdasarkan lapangan usaha (LU), pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh LU industri pengolahan, konstruksi, serta perdagangan besar dan eceran.

Pertumbuhan ekonomi berdasarkan wilayah

Sementara itu, secara spasial, pertumbuhan ekonomi yang kuat diprakirakan terjadi di mayoritas wilayah, dengan pertumbuhan tertinggi di Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), dan Kalimantan.
 
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III dan triwulan IV-2024 diprakirakan akan tetap baik, dengan rencana peningkatan stimulus fiskal dari 2,3 persen menjadi 2,7 persen dari PDB serta kinerja ekspor yang meningkat dengan kenaikan permintaan dari mitra dagang utama.
 
"Dengan berbagai perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5 persen," kata Perry dalam konferensi pers, Rabu, 17 Juli 2024.
 
Baca juga: 

ADB: Pembuat Kebijakan Perhatikan Risiko yang Menghambat Pertumbuhan Ekonomi

 
Bank Indonesia, kata Perry, akan terus memperkuat sinergitas antara stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, khususnya dari sisi permintaan.

Ekonomi global

Sementara itu, ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi akan terus membayangi prospek perekonomian dunia yang kuat. Perry mengatakan, ekonomi global pada 2024 diprakirakan tumbuh sebesar 3,2 perssen sesuai prakiraan didorong Amerika Serikat (AS) dan Eropa. 
 
"Pertumbuhan ekonomi AS tetap baik ditopang oleh konsumsi dan stimulus fiskal. Ekonomi Eropa diprakirakan tumbuh lebih tinggi didorong oleh perbaikan ekspor dan investasi," ujar dia. 
 
Sementara itu, ekonomi Tiongkok belum kuat dipengaruhi lemahnya permintaan domestik. 
 
'Ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi serta ketegangan geopolitik yang belum mereda mengakibatkan aliran modal ke negara berkembang relatif terbatas. Perkembangan ini berimplikasi pada perlu terusnya penguatan respons kebijakan untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global terhadap perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia," tutur dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)