Sekjen Kowani Tantri Dyah Kiranadewi. Foto: Istimewa.
Siti Yona Hukmana • 16 December 2024 17:31
Jakarta: Pembentukan Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak dan Pidana Perdagangan Orang (PPA-PPO) Bareskrim Polri diapresiasi. Kehadiran direktorat baru ini disebut langkah maju Korps Bhayangkara mengatasi kekerasan perempuan dan anak.
"Kami mengapresiasi luar biasa kepada Polri khususnya kepada Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, ternyata sudah ada direktorat mengenai perlindungan perempuan dan anak serta pemberantasan perdagangan orang," kata Sekretaris Jenderal Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Tantri Dyah Kiranadewi, dalam keterangannya, Senin, 16 Desember 2024.
Direktorat PPA-PPO dicetuskan Kapolri sejak 2021. Gagasan tersebut didukung oleh Komnas Perempuan, KPPPA, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), dan lembaga layanan korban.
Gagasan tersebut diteguhkan melalui Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia. Beleid tersebut meningkatkan subdit PPA menjadi Direktorat.
"Ini merupakan langkah yang maju untuk Polri yang benar-benar sudah membersamai kepada seluruh korban-korban yang sudah terlacak, terutama kasus-kasus yang sedang beredar selama ini," ujar Tantri.
Baca juga: Kapolri Bentuk Direktorat PPA dan PPO di Bareskrim |