Media Korut bahas pemakzulan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol. (EPA Images)
Marcheilla Ariesta • 16 December 2024 06:54
Pyongyang: Media pemerintah Korea Utara (Korut), KCNA pada Senin, 16 Desember 2024, melaporkan parlemen (Korsel) meloloskan pemungutan suara pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol. Pemakzulan Yoon dilakukan pada Sabtu lalu.
Yoon dimakzulkan dalam pemungutan suara kedua oleh parlemen yang dipimpin oposisi Korea Selatan. Pemakzulan terjadi atas upayanya yang berumur pendek untuk memberlakukan darurat militer, yang mengejutkan negara tersebut.
KCNA pertama kali melaporkan pada 11 Desember tentang krisis darurat militer Korea Selatan yang dipicu pada 3 Desember.
Pada hari Senin, KCNA tidak memberikan banyak komentar, tetapi membahas pernyataan menantang Yoon di televisi pada 12 Desember.
“Pernyataan pers itu dibumbui dengan kebohongan dan ketegaran,” kata KCNA dalam laporannya yang dikutip dari VOA.
KCNA mencatat juga demonstrasi di depan parlemen Korea Selatan yang menyerukan pemakzulan Yoon.
Laporan media juga mencatat tentang berbagai penangguhan tugas pejabat militer dan polisi Korea Selatan dan penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap Yoon.
Setelah pemungutan suara pemakzulan disahkan pada Sabtu, penjabat menteri pertahanan Korea Selatan, Kim Seon-ho, meminta militer untuk tetap siaga dan memerintahkan perwira komandan untuk segera bekerja guna menstabilkan komando pasukan mereka.
Saat ini, Korut menghadapi tuduhan dari Barat karena membantu Rusia dalam perang. Pada Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Rusia telah mulai menggunakan pasukan Korea Utara dalam jumlah yang signifikan untuk pertama kalinya guna melakukan serangan terhadap pasukan Ukraina yang bertempur untuk mempertahankan wilayah kantong di wilayah Kursk Rusia.
Baca juga: Majelis Nasional Korsel Resmi Makzulkan Presiden Yoon Suk-yeol