IHSG. Foto: MI.
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG menguat setelah dukungan dari data domestik.
IHSG naik 0,973 persen ke level 7.317 pada penutupan perdagangan Jumat, 17 Mei 2024. IHSG sudah naik sebesar 8,78 persen dalam setahun. Volume perdagangan sebesar 18,150 miliar.
Adapun sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG menguat setelah rilis inflasi tahunan Amerika Serikat (AS) sesuai dengan ekspektasi pasar.
Saham
growth stock dan perbankan kompak menguat. Kenaikan IHSG sejalan dengan inflow investor asing di pasar ekuitas domestik senilai Rp526,58 miliar pada Kamis, 16 Mei 2024.
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) tahunan per Maret 2024 tumbuh 1,89 persen, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 1,74 persen. Sejalan dengan hasil positif tersebut, penjualan properti residensial tumbuh 31,16 persen yoy, terapresiasi lebih baik dari kuartal sebelumnya sebesar 3,37 persen yoy.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut pada April 2024 sebesar USD3,56 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Maret 2024 sebesar USD4,58 miliar.
Dari mancanegara, Ketua The Fed, Jerome Powell menegaskan bahwa The Fed tetap independen dalam mengambil kebijakan moneter menjelang pemilu presiden Amerika Serikat (AS) pada November 2024 mendatang. Pada pidatonya di awal pekan ini menyatakan suku bunga higher for longer masih diperlukan sampai sinyal inflasi kembali pada target 2 persen.
Menurut CME FedWatch Tool, para pedagang saat ini memperkirakan sekitar 70 persen kemungkinan penurunan suku bunga AS pada September. Angka ini meningkat tajam dibandingkan awal minggu ini.
Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang melaporkan output produksi turun 6,2 persen yoy pada Maret 2024, terkoreksi lebih dalam dari posisi bulan sebelumnya sebesar 3,9 persen yoy.
Bank Sentral Jepang (BOJ) telah menghapuskan iklim suku bunga negatif, sehingga berpotensi memberikan dampak lesunya ekonomi Jepang.
Wall Street melemah
Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street tidak dapat mencapai rekor baru pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), meskipun Dow Jones Industrial Average menyentuh level 40.000 untuk pertama kalinya.
Melansir Yahoo Finance, Jumat, 17 Mei 2024, Dow Jones mengakhiri hari dengan turun 0,1 persen, ditutup pada 39,869 setelah sempat melampaui tonggak harga barunya di awal sesi.
Sementara Nasdaq Composite yang padat teknologi turun sekitar 0,3 persen. Sedangkan S&P 500 turun sekitar 0,2 persen, S&P ditutup tepat di bawah 5.300 setelah melampaui angka tersebut untuk pertama kalinya pada perdagangan Rabu.
Sebelumnya, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester, Presiden Fed New York John Williams, dan Presiden Fed Richmond Thomas Barkin, memperingatkan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama saat berbicara di acara terpisah. Komentar tersebut tampaknya meredam reli saham baru-baru ini.
"Mempertahankan sikap pembatasan lebih lama adalah bijaksana pada saat ini karena kita mendapatkan kejelasan mengenai jalur inflasi," kata Mester pada sebuah acara di Wooster, Ohio.