Serangan Israel ke Lebanon. Foto: EFE-EPA
Medcom • 21 October 2024 10:02
Beirut: Kelompok Hizbullah menembakkan sekitar 200 proyektil ke wilayah Israel pada Minggu lalu. Serangan ini merupakan bagian dari ketegangan yang semakin meningkat antara Israel dan kelompok militan yang berbasis di Lebanon selatan tersebut.
“IDF akan terus mempertahankan negara Israel dan rakyatnya dari ancaman yang ditimbulkan oleh organisasi teroris Hizbullah,” kata militer Israel dikutip dari CNN, Senin, 21 Oktober 2024.
Dalam pernyataannya, IDF menyatakan bahwa pihaknya akan terus melindungi negara Israel dan rakyatnya dari ancaman yang ditimbulkan oleh Hizbullah.
Meskipun serangan roket oleh Hizbullah sering kali terjadi, biasanya serangan-serangan ini hanya menimbulkan sedikit korban dan kerusakan. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh sistem pertahanan udara Israel yang canggih.
Sebagai tanggapan atas serangan proyektil tersebut, Israel melancarkan serangan udara sepanjang hari di Lebanon selatan. Serangan balasan ini semakin intensif pada Minggu malam, ketika Israel meluncurkan serangan udara terhadap beberapa lembaga keuangan yang diduga terkait dengan Hizbullah.
Menurut Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA), tiga cabang lembaga keuangan Al-Qard Al-Hassan yang memiliki hubungan dengan Hizbullah, menjadi target serangan di pinggiran selatan Beirut.
Cabang-cabang Al-Qard Al-Hassan yang diserang berada di daerah Hay Al-Sellom, Burj Al-Barajneh, dan Ghobeiry. Di daerah Hermel, evakuasi sedang berlangsung di sekitar bangunan yang terkait dengan lembaga keuangan tersebut, sementara Rumah Sakit Pemerintah Baalbek di wilayah Beqaa telah memindahkan pasien ke tempat yang lebih aman.
Sebelumnya, IDF telah memperingatkan akan melakukan serangan terhadap fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Asosiasi Al-Qard Al-Hassan. Langkah ini dilakukan untuk memblokir akses Hizbullah ke sumber daya keuangan. Israel juga telah mengeluarkan peringatan evakuasi untuk sebagian wilayah Beirut dan beberapa daerah lain di Lebanon selatan dan timur.
Ketegangan antara Israel dan Hizbullah telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan masing-masing pihak meningkatkan serangan dan respons militernya. (Angel Rinella)