Lewati Rata-rata Global, Investasi Hulu Migas RI Meningkat 13%

Ilustrasi blok migas. Foto: Dokumen SKK Migas

Lewati Rata-rata Global, Investasi Hulu Migas RI Meningkat 13%

Annisa Ayu Artanti • 12 January 2024 17:55

Jakarta: Tren kinerja investasi hulu migas telah melampaui tren kinerja hulu migas secara global.
 
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat hingga akhir 2023, realisasi investasi hulu migas mencapai US13,7 miliar atau sekitar Rp210 triliun.
 
Dibandingkan dengan realisasi investasi di 2022, terdapat peningkatan hingga 13 persen dan melampaui pertumbuhan investasi hulu migas global yang diperkirakan berada di kisaran 6,5 persen.
 
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan terus meningkatnya investasi hulu migas di Indonesia dalam delapan tahun terakhir menunjukkan upaya-upaya Pemerintah dan SKK Migas untuk meningkatkan iklim investasi telah mampu mengembalikan kepercayaan investor untuk kembali melirik sektor hulu migas.
 
Di tengah berbagai tantangan yang ada, sektor hulu migas mampu melakukan konsolidasi dan menemukan jalan untuk dapat pulih lebih cepat akibat pandemi covid-19 serta mampu berperan secara tepat di tengah transisi energi sehingga hulu migas tetap menjadi salah satu tujuan investasi di Indonesia.
 
“Kami bersyukur selain melalui program kerja yang masif dan agresif, pelaksanaan transformasi hulu migas sesuai rencana strategis Indonesia Oil & Gas 4.0 berjalan dengan baik, yang hasilnya dapat terlihat dengan semakin masifnya investasi di sektor hulu migas, meskipun ditengah munculnya tantangan baru yaitu berkembangnya investasi di sektor energi bersih," kata Dwi, Jumat, 12 Januari 2024.
 

Baca juga: 

SKK Migas Perkirakan Capaian Lifting Migas Meleset dari Target

Optimisme tren investasi terus meningkat

Dwi menyampaikan optimisme tren investasi akan terus meningkat dimasa mendatang. Terkait investasi hulu migas untuk mencapai target long term plan (LTP) menuju target 2030, Dwi menyampaikan 2023 Investasi hulu migas pertama kalinya mampu melampaui target investasi yang telah ditetapkan dalam LTP.
 
"Berdasarkan perhitungan dalam LTP, sesungguhnya target investasi adalah USD13 miliar sehingga capaian investasi 2023 yang sebesar USD13,7 miliar lebih tinggi sekitar lima persen dari target LTP," ujar dia.
 
Untuk 2024, SKK Migas juga telah menetapkan target investasi yang jauh lebih tinggi sekitar USD17,7 miliar atau di atas target LTP yang sebesar USD16 miliar.
 
Lebih lanjut Dwi menyampaikan bahwasanya investasi yang masif khususnya di pemboran sumur pengembangan telah mampu mengurangi laju penurunan produksi pada mayoritas lapangan produksi yang sudah ageing, sehingga lifting minyak di 2023 hanya turun satu persen.
 
Terkait gas, Dwi menyampaikan tren produksi gas tidak lagi decline tetapi sudah naik atau incline di angka 2,2 persen, namun karena belum optimalnya penyerapan gas oleh buyer, maka lifting (salur gas) tumbuh satu persen saja.
 
“Kami akan mendorong realisasi penyerapan gas oleh buyer agar serapan di 2024 lebih optimal lagi," ucap dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)