BI Pede Inflasi Terjaga Meski Inflasi Volatile Food Meningkat

Ilustrasi. Foto: MI/Atet Dwi Pramadia.

BI Pede Inflasi Terjaga Meski Inflasi Volatile Food Meningkat

Media Indonesia • 24 April 2024 16:42

Jakarta: Beberapa waktu lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Maret 2024 tercatat sebesar 3,05 persen (yoy), ditopang oleh inflasi inti yang rendah sebesar 1,77 persen (yoy) dan inflasi administered prices (AP) yang menurun menjadi 1,39 persen (yoy).
 
Sementara itu, inflasi volatile food (VF) meningkat menjadi 10,33 persen (yoy) dari 8,47 persen pada bulan sebelumnya, dipengaruhi oleh faktor musiman periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan pergeseran musim tanam akibat dampak El-Nino.
 
"Ke depan, Bank Indonesia (BI) meyakini inflasi IHK 2024 tetap terkendali dalam sasarannya. Inflasi inti diprakirakan terjaga seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik, imported inflation yang terkendali sejalan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah Bank Indonesia, serta dampak positif berkembangnya digitalisasi," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo pada Rabu, 24 April 2024.
 
Inflasi volatile food atau pangan yang mudah bergejolak, sambung Perry, juga akan kembali menurun seiring peningkatan produksi akibat masuknya musim panen dan dukungan sinergi pengendalian inflasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
 
Untuk itu, lanjut dia, Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan moneter guna memitigasi risiko yang dapat memberikan tekanan terhadap inflasi, termasuk dari kenaikan imported inflation serta kenaikan harga energi dan pangan global.
 
"Bank Indonesia juga akan terus mempererat sinergi dengan Pemerintah (Pusat dan Daerah) sehingga dapat memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran 2,5 persen plus minus satu persen pada 2024," imbuh Perry.
 

Baca juga: Pemerintah Daerah Diminta Jaga Stabilitas Laju Inflasi Usai Libur Lebaran
 

Sejumlah harga pangan mulai turun

 
Di kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono menyatakan di pertengahan April ini BI juga mencermati sejumlah komoditas seperti beras, aneka cabai, telur ayam, yang telah mengalami koreksi harga.
 
"Tentunya ini didorong tidak hanya pasokan, juga seiring dengan panen di beberapa sentra," ucap Doni.
 
Koreksi harga tersebut, sambung dia, juga didorong oleh beberapa program seperti penyaluran Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan bantuan pangan beras yang sampai 19 April 2024 terus digelontorkan.
 
"SPHP sudah tercatat 629 ribu ton atau lebih dari 52,5 persen dari target, termasuk saluran bantuan pangan beras yang sekarang sudah mencapai 642,4 ribu ton atau sudah sampai 97,3 persen dari target," tutur Doni.
 
(NAUFAL ZUHDI)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)