Pemberian Fasilitas dan Insentif Bisa Jadi Daya Tarik ASN

Ilustrasi PNS. Foto: Medcom/Daviq Umar.

Pemberian Fasilitas dan Insentif Bisa Jadi Daya Tarik ASN

Sri Utami • 3 October 2023 19:54

Jakarta: Pemerintah harus memikirkan berbagai tantangan dan tanggung jawab yang menjadi tugas ASN yang dipindahkan ke IKN. Keputusan pemerintah memberikan berbagai fasilitas, tunjangan atau insentif bagi ASN di IKN dinilai sudah tepat.

Bahkan, pemerintah juga harus memberikan kemudahan dan insentif agar ASN bisa bertemu keluarga yang terpisah jarak dan waktu.

Pakar pemerintahan Universitas Padjadjaran Mudiyati Rahmatunnisa menyebut keengganan ASN ditugaskan ke IKN wajar sebab mereka memperhitungkan banyak konsekuensi termasuk terpisah dengan keluarga apalagi jika ASN tersebut merupakan kepala keluarga atau tulang punggung keluarga.

"Namanya pindah tempat kerja bukan suatu hal yang mudah apalagi pindah di tempat yang jauh. Karena ASN ini juga sewaktu mendaftar jadi ASN dia sudah tahu lokasi tempat yang dia inginkan dan tiba-tiba harus pindah. Ini kan jadi pertimbangan berat ya," ucap Mudiyati, Selasa, 3 Oktober 2023.

Baca juga: Jokowi Dengar Ada ASN Tak Senang Pindah ke IKN
 

Rancang solusi kurangi kekhawatiran


Menurut dia, setiap ASN memiliki variabel pendapatan yang berbeda termasuk ASN yang ditempatkan di IKN. Para pelayan publik ini menjadi akan pioner membangun ibu kota baru yang praktis memiliki tugas dan beban kerja berbeda dengan tempat lain.

"Ini adalah sebuah proses awal maka dikatakan ASN ini jadi pioner artinya ada tugas yang berbeda dan insentif ini harus ada. Ini bisa jadi dasar ketertarikan. Dan ini harus dipikirkan betul oleh pemerintah termasuk kemudahan dan membuat solusi mengurangi kekhawatiran," papar Mudiyati.

Dengan semua fasilitas dan insentif yang disediakan pemerintah juga sebaiknya lebih mengutamakan ASN yang masih berusia produktif dan inovatif.

"Karena ini membangun ibu kota jadi utamakan ASN yang masih produktif karena pasti selain membutuhkan fisik yang sehat dan gesit juga butuh inovasi. Kalau yang sudah mapan dan mau pensiun bisa jadi menolak atau bahkan pensiun dini karena perlu pondasi kuat," tutup Mudiyati.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)