Easy Talks on Green Energy and Climate menjadi wujud nyata komitmen Kemenlu RI dalam mendorong partisipasi anak muda dalam pembangunan berkelanjutan. (Kemenlu RI)
Willy Haryono • 8 July 2023 09:06
Jakarta: Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan Easy Talks on Green Energy and Climate pada Kamis, 6 Juli, sebagai ajang diskusi yang melibatkan anak muda serta komunitas di bidang energi dan diplomat muda asing dari negara ASEAN dan negara yang telah memiliki kerja sama di bidang energi dengan Indonesia.
Acara ini dihadiri 75 anak muda dari berbagai latar belakang, di mana kebanyakan dari mereka adalah yang berkiprah di bidang lingkungan dan energi bersih.
Kegiatan diawali dengan memutarkan video pembuka dari Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Teuku Faizasyah. Dalam sambutan pembukanya, Teuku Faizasyah mengharapkan bahwa partisipasi serta ide anak-anak muda harus terus ditingkatkan dan disebarluaskan terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan energi bersih.
"Inilah tempat di mana generasi muda perlu memperkuat kolaborasi mereka tentang bagaimana menciptakan kesadaran yang lebih besar terhadap pentingnya sumber energi terbarukan dalam setiap aspek kehidupan kita, serta peran penting yang dimainkan oleh mereka dalam menemukan solusi terhadap tantangan yang kita hadapi saat ini," ucap Teuku dalam sambutan pembukanya.
Berdasarkan keterangan di situs Kementerian Luar Negeri RI, Jumat, 7 Juli 2023, acara dilanjutkan dengan bonding session bagi para peserta untuk bisa saling mengenal serta menjalin relasi ?satu sama lain. Seluruh peserta sangat mengapresiasi sesi ini karena memberikan kesempatan memperluas jaringan dan berbagi ide.
Setelah bonding session, acara dilanjutkan diskusi interaktif dari narasumber. Narasumber yang hadir adalah Zagy Berian, founder dari Society of Renewable Energy. Menurut Zagy, acara ini sangat penting untuk bisa menjadi wadah anak-anak muda dalam menyalurkan idenya kepada pemerintah serta mencari solusi untuk tantangan lingkungan saat ini dari berbagai pendekatan berbeda.
"Dalam membuat strategi iklim, dibutuhkan konsep mitigasi dan juga adaptasi. Kedua hal itu harus didukung oleh generasi muda sebagai enablers dalam implementasinya. Hal itu sudah dilakukan oleh generasi muda, dengan kolaborasi yang lebih kuat, ke depannya generasi muda akan memimpin Indonesia menjadi negara yang ramah lingkungan dan mencapai Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat," menurut Zagy.
Easy Talks on Green Energy and Climate menjadi wujud nyata komitmen Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam mendorong partisipasi dan peran aktif anak muda dalam pembangunan berkelanjutan. Melalui diskusi dan kolaborasi ini, diharapkan ide-ide inovatif anak muda dapat didengar dan diimplementasikan untuk mencapai tujuan energi bersih dan lingkungan yang berkelanjutan.
Baca juga: Gelar Youth Marine Camp, Bappenas Ajak Pemuda Lestarikan Geopark