Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf saat meninjau penanganan pascabencana di RS Bhayangkara Surabaya. Metrotvnews.com/ Amaluddin
Surabaya: Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan santri korban musala ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, yang kini menjadi penyandang disabilitas akibat amputasi, akan mendapatkan beasiswa pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
Hal itu disampaikan Gus Ipul saat meninjau penanganan pascabencana bersama pemerintah daerah dan lembaga terkait di RS Bhayangkara Surabaya. Ia menegaskan negara hadir untuk menjamin masa depan anak-anak korban tragedi tersebut, terutama mereka yang mengalami luka berat dan kehilangan anggota tubuh.
"Anak-anak kita, para santri yang sekarang mungkin sebagian di antaranya menjadi penyandang disabilitas karena diamputasi, akan mendapatkan dukungan penuh. Insyaallah dijamin semua, baik melalui pemerintah maupun dukungan dari pihak swasta. Mereka akan mendapat beasiswa sampai pendidikan perguruan tinggi selesai,” kata Gus Ipul di lokasi, Jumat, 10 Oktober 2025.
Gus Ipul menjelaskan Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Komisi Nasional Disabilitas akan turun langsung memberikan pendampingan kepada para santri yang menjadi difabel. Serta membantu proses adaptasi lingkungan pesantren dan keluarga agar lebih inklusif.
"Kita akan bekerja sama dengan pesantren, keluarga, dan Komisi Disabilitas Nasional untuk memastikan lingkungan mereka siap menerima kondisi baru. Anak-anak ini tidak boleh kehilangan semangat belajar dan harus tetap bisa melanjutkan pendidikan,” jelas Gus Ipul.
Selain beasiswa, pemerintah juga menyiapkan berbagai bentuk dukungan lain, seperti jaminan kesehatan, perlindungan sosial, alat bantu mobilitas, hingga program rehabilitasi dan pelatihan keterampilan.
Gus Ipul mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang telah membantu proses evakuasi dan penanganan korban sejak hari pertama tragedi terjadi. Ia mengungkapkan, proses identifikasi korban masih berlangsung karena beberapa jenazah belum bisa dikenali dan memerlukan hasil uji DNA dari Jakarta.
"Kita harus bersabar karena proses identifikasi membutuhkan waktu. Semua prosedur harus dijalankan sesuai ketentuan agar bisa dipertanggungjawabkan. Saat ini masih ada sekitar 12 korban yang belum teridentifikasi,” ucap Gus Ipul.
Kemensos mencatat hingga kini terdapat 63 korban meninggal dunia, 74 luka ringan, dan 24 luka berat akibat ambruknya musala di lingkungan Ponpes Al Khoziny. Pemerintah, kata Gus Ipul, akan memberikan santunan baik dari Presiden melalui Kementerian Sosial maupun dari pemerintah daerah setempat.
"Besok kami akan menyerahkan santunan kepada keluarga korban, baik yang meninggal maupun yang luka-luka. Ini menjadi bukti gotong royong dan kebersamaan dari semua pihak dalam menghadapi musibah ini,” ujar Gus Ipul.
Gus Ipul juga menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan berharap seluruh proses pemulihan dapat berjalan cepat dan menyeluruh.
"Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga diberi kesabaran dan kekuatan. Pemerintah akan terus mendampingi sampai semua proses pemulihan tuntas,” pungkas Gus Ipul.