Elon Musk menjadi salah satu miliarder dalam pemerintahan Donald Trump. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 12 February 2025 14:19
Washington: Miliarder Elon Musk kemungkinan akan menemukan miliaran dolar perihal pengeluaran boros dan dugaan penipuan di Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon, ujar Presiden AS Donald Trump dalam wawancara dengan Fox News pada 9 Februari lalu.
Musk, yang saat ini merupakan salah satu orang terkaya di dunia, memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah AS (DOGE) yang dibentuk Trump. Lembaga ini memiliki tugas utama mengurangi pemborosan dalam anggaran federal.
Trump memuji kinerja Musk, yang hingga kini telah mencakup pemangkasan besar-besaran terhadap tenaga kerja pemerintah dan pemotongan signifikan dalam bantuan kemanusiaan.
"Apa yang dia lakukan luar biasa," kata Trump.
"Saya akan segera memintanya untuk mengecek Departemen Pendidikan. Dia akan menemukan hal yang sama. Setelah itu, saya akan menyarankan dia untuk masuk ke sektor militer. Mari kita periksa militer," ujar Trump dalam wawancara tersebut.
"Kita akan menemukan miliaran, bahkan ratusan miliar dolar dalam bentuk penipuan dan penyalahgunaan dana. Dan inilah alasan mengapa rakyat memilih saya," tambahnya, seperti dilansir dari The Kyiv Independent, Rabu, 12 Februari 2025.
Komentar ini muncul di tengah upaya bersama antara Trump dan Musk untuk menutup Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), lembaga utama yang menyalurkan bantuan luar negeri Amerika. Musk sebelumnya menyebut USAID sebagai "organisasi kriminal."
USAID berperan dalam mendanai berbagai proyek rekonstruksi penting di Ukraina di tengah perang besar-besaran dengan Rusia. Lembaga ini juga mendukung berbagai inisiatif kemanusiaan di seluruh dunia, termasuk akses air bersih, keamanan energi, dan program antikorupsi.
Pemerintahan Trump telah membekukan seluruh bantuan luar negeri selama 90 hari dan berencana memangkas sebagian besar tenaga kerja USAID secara global. Meski Trump dan Musk kerap menuduh adanya penipuan besar di lembaga tersebut, mereka belum memberikan bukti konkret atas klaim itu.
Dalam dua pekan terakhir, Gedung Putih juga mengambil langkah untuk mengganti sejumlah pejabat pemerintah dengan loyalis Trump. Reuters melaporkan pada November 2024 bahwa tim Trump juga tengah menyiapkan daftar nama untuk pemecatan massal di Pentagon.
Upaya Musk memangkas anggaran di Pentagon berpotensi semakin mengancam keberlanjutan dukungan militer AS bagi Ukraina. Paket bantuan senjata yang telah dialokasikan sebelumnya hampir habis, sementara baik Trump maupun Kongres AS belum menyetujui pengiriman bantuan senjata baru untuk Kyiv. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Donald Trump Perintahkan Elon Musk untuk Tutup Departemen Pendidikan AS