Dengan dapur yang bersih dan higienis, SPPG Margomulyo menyiapkan 3.755 porsi untuk anak sekolah, dan setiap hari Senin bertambah 207 porsi untuk ibu hamil dan menyusui (Foto:Dok.Metro TV)
Sleman: Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Kelurahan Margomulyo, Kapanewon Seyegan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dioperasikan oleh Badan Usaha Milik Kalurahan Bersama (BUMKALMA) Seyegan Margo Manunggal.
Dengan dapur yang bersih dan higienis, SPPG Margomulyo ini menyiapkan 3.755 porsi untuk anak sekolah, dan setiap hari Senin bertambah 207 porsi untuk ibu hamil dan menyusui.
Untuk menjaga kualitas menu makanan bergizi gratis, semua ruangan di SPPG Margomulyo Seyegan harus selalu dalam kondisi bersih. Seluruh pekerja yang masuk ke ruangan wajib mengenakan masker, penutup kepala, dan alas kaki khusus yang hanya digunakan di area SPPG.
Para pekerja mengolah menu yang berganti-ganti sesuai jadwal yang telah ditetapkan, kemudian memasukkannya ke dalam ompreng bersih, ditata, dan didistribusikan ke sekolah-sekolah.
"Kalau untuk penentuan menunya, kebetulan sudah ditentukan oleh ahli gizi kami, disesuaikan dengan juknis yang sudah ditentukan oleh BGN. Jadi untuk menunya kami variatif setiap hari berubah, dan kami sudah siapkan menu bulanan. Jadi dalam satu bulan itu menu yang akan kami olah sudah kami tentukan," kata Kepala SPPG Margomulyo Seyegan, Joni Prasetyo.
Beroperasinya SPPG Margomulyo Seyegan disambut gembira para siswa penerima manfaat MBG. Para siswa juga dapat mengusulkan menu yang disajikan, meski tetap mengikuti penjadwalan yang ditetapkan.
SPPG Margomulyo juga memberikan tambahan gizi untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Saat ini tercatat sebanyak 207 ibu hamil dan menyusui yang dilayani oleh unit ini.
Pembagian MBG untuk ibu hamil dan menyusui dilakukan setiap hari Senin sebagai tambahan gizi selama satu minggu. Untuk memudahkan distribusi, paket menu dibagikan di titik tertentu, kemudian diambil dan disalurkan oleh kader kesehatan pedukuhan kepada penerima manfaat.
Keberadaan SPPG ini menjadi berkah bagi warga karena mampu menyerap produksi sayur-mayur, telur, dan daging ayam dari desa-desa di Seyegan. Namun, beberapa komoditas tetap harus didatangkan dari luar karena tidak dapat diproduksi oleh warga setempat.
Setiap komoditas yang didatangkan dari luar harus melalui koordinasi BUMKALMA Seyegan Margo Manunggal untuk memastikan kualitasnya tetap terjaga.