Legislator Sebut Distribusi BBM Bersubsidi Terus Membaik

Ilustrasi BBM bersubsidi. Foto: Medcom.id

Legislator Sebut Distribusi BBM Bersubsidi Terus Membaik

Achmad Zulfikar Fazli • 6 January 2025 21:34

Jakarta: Penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan PT Pertamina (Persero) dinilai terus membaik dari tahun ke tahun. Perusahaan pelat merah itu juga memiliki sistem distribusi, jaringan infrastruktur, dan teknologi yang baik di seluruh wilayah Indonesia. 

Dengan kinerja tersebut, anggota Komisi XII Eddy Soeparno yakin Pertamina mampu menjalankan tugas pemerintah. Yakni, mendistribusikan BBM subsidi sesuai kuota yang ditetapkan pada 2025.

“Ini kan sudah dilakukan Pertamina cukup lama dan cukup sering, sehingga merupakan exercise yang berulang. Saya kira Pertamina selalu menjalankan tugas pendistribusian dengan sangat baik, sehingga tidak ada kendala bagi masyarakat untuk mendapatkan BBM subsidi. Ini perlu mendapat apresiasi,” ujar Eddy, Jakarta, Senin, 6 Januari 2025. 

Politikus PAN itu menilai distribusi yang dilakukan Pertamina memang sangat mendukung. “Mulai dari kilang ke kapal, menggunakan transportasi darat ke SPBU,” kata dia.  

Selain itu, kata dia, Pertamina memiliki jaringan sangat luas, karena mempunyai 8 ribu SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia. BUMN tersebut juga mempunyai sistem distribusi yang baik agar BBM subsidi dapat disalurkan tepat sasaran dan sesuai kuota yang sudah ditetapkan, misal melalui sistem barcode.

“Jadi setiap tahun kuota selalu dilihat di semester pertama dan kuartal ketiga. Apakah kuota mencukupi sampai akhir tahun agar kegiatan akhir tahun tidak terganggu. Tahun 2024 kita melihat hal yang sama dan distribusi oleh Pertamina cukup baik, tidak ada kelangkaan,” ujar dia. 

Namun, kata dia, Pertamina perlu menjamin ketersediaan BBM selalu tepat waktu untuk mengurangi antrean di daerah-daerah dengan mobilitas masyarakat yang tinggi.
 

Baca Juga: 

Distribusi BBM Subsidi 2025 Siap Disalurkan Sesuai Kuota


Hal senada diungkapkan pengamat ekonomi Izaac Tony Matitaputty. Menurut dia, distribusi BBM subsidi ke berbagai wilayah Indonesia, termasuk ke SPBU-SPBU di Indonesia bagian timur, seperti Maluku dan Papua, sudah baik.

Selain tidak ada kelangkaan, pendistribusian dinilai lebih tepat sasaran. “Hanya yang perlu diperhatikan bagaimana jadwal pendistribusiannya untuk mengurangi antrean,” kata dia. 

Izaac juga mengapresiasi sistem barcode. Menurut dia, sistem tersebut cukup efektif karena tidak semua jenis mobil bisa menggunakan BBM subsidi.

“Lewat barcode, mereka yang tidak berhak membeli Pertalite bisa ditertibkan. Sistem ini kan efektif agar penyaluran sesuai kuota,” kata dia. 

Sebelumnya, Pemerintah sudah menetapkan besaran kuota BBM subsidi yang harus disalurkan Pertamina pada 2025. Sesuai SK Kepala BPH Migas No 66/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2024, untuk penyaluran BBM bersubsidi jenis Biosolar adalah 17,3 juta kiloliter dan Pertalite 31,1 juta kiloliter.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)