Paus Fransiskus. (Anadolu Agency)
Vatikan: Paus Fransiskus masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma, Italia, setelah dokter menemukan kondisi infeksi saluran pernapasan yang lebih kompleks dari perkiraan sebelumnya.
Vatikan pada Senin kemarin mengumumkan bahwa tim medis telah mengubah metode pengobatan untuk menangani kondisi tersebut, dan Paus akan tetap dirawat selama yang diperlukan.
Pria berusia 88 tahun itu telah menderita infeksi pernapasan selama lebih dari sepekan, sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit pada Jumat lalu.
"Hasil pemeriksaan dalam beberapa hari terakhir menunjukkan adanya infeksi saluran pernapasan yang bersifat polimikroba, sehingga terapi harus disesuaikan kembali," kata Vatikan dalam pernyataan resminya, seperti dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 18 Februari 2025
Disebutkan pula bahwa semua hasil tes hingga saat ini mengindikasikan situasi klinis yang kompleks, yang memerlukan perawatan lebih lanjut.
Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, mengatakan bahwa Paus dalam keadaan "bersemangat baik,” meski tidak memberikan rincian lebih lanjut apakah infeksi yang diderita bersifat bakteri atau virus. Dalam pembaruan kondisi yang dirilis pada malam harinya, Vatikan menegaskan bahwa kondisi Paus "stabil" dan tidak mengalami demam.
Infeksi Polimikroba: Tantangan Medis bagi Paus Fransiskus
Infeksi polimikroba terjadi ketika suatu penyakit disebabkan dua atau lebih mikroorganisme, baik dari jenis bakteri, virus, maupun jamur. Jika infeksi bersifat bakteri, biasanya dapat ditangani dengan antibiotik, sementara infeksi virus umumnya memerlukan terapi suportif agar tubuh dapat melawannya secara alami.
Rev. Dr. Andrea Vicini, seorang imam Yesuit yang juga merupakan dokter medis, menjelaskan bahwa istilah polimikroba mencerminkan adanya berbagai patogen dalam tubuh pasien, meski penyebab spesifiknya tidak disebutkan dalam pernyataan Vatikan.
Vicini juga menyoroti bahwa fakta Paus masih dapat makan menandakan bahwa kondisinya belum mencapai tahap yang sangat kritis.
"Jika seseorang masih bisa makan, berarti tubuhnya belum terlalu lemah untuk mencerna makanan," ujar Vicini, yang juga merupakan profesor di Boston College.
Sejak diangkat sebagai pemimpin Gereja Katolik pada 2013, Paus Fransiskus telah mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk flu dan infeksi pernapasan. Pada masa mudanya, ia pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru akibat pleuritis, yang membuatnya lebih rentan terhadap penyakit pernapasan.
Dampak terhadap Agenda Kepausan
Akibat perawatan yang masih berlangsung, Vatikan mengumumkan bahwa audiensi mingguan Paus di Lapangan Santo Petrus yang dijadwalkan pada Rabu mendatang akan dibatalkan.
Sebelumnya, dokter telah meminta Paus untuk beristirahat penuh, yang membuatnya tidak dapat memimpin doa Angelus pada Minggu maupun misa khusus untuk para seniman dalam rangka Tahun Yubileum Gereja Katolik.
Kekhawatiran dan Doa dari Umat Katolik
Kondisi kesehatan Paus Fransiskus menarik perhatian umat Katolik di seluruh dunia. Para peziarah yang mengunjungi Vatikan pada Senin menyampaikan harapan mereka agar pemimpin spiritual mereka segera pulih.
"Kami tentu saja berharap beliau segera sembuh," kata Pastor Tyler Carter, seorang imam Katolik dari Amerika Serikat.
"Beliau adalah bapa dan gembala kami, dan kami menginginkan kesehatannya tetap baik agar terus memberi berkat," pungkasnya.
Manuel Rossi, seorang wisatawan asal Milan, Italia, mengaku "cukup khawatir" setelah mendengar bahwa Paus membatalkan kemunculannya pada Minggu.
"Saya baru berusia 18 tahun, jadi saya hanya mengenal sedikit paus sepanjang hidup saya. Saya merasa sangat dekat dengan beliau, dan berharap beliau segera pulih," ungkapnya.
Sementara itu, selama dirawat di rumah sakit, Paus tetap menjalankan kebiasaannya berkomunikasi dengan umat. Menurut laporan stasiun televisi Italia Mediaset, beliau melakukan panggilan telepon dengan anggota paroki Katolik di Gaza pada Jumat dan Sabtu lalu.
Salah satu anggota paroki mengatakan bahwa Paus terdengar "bersemangat, meski sedikit lelah.”
Vatikan juga mengungkapkan bahwa Paus sangat tersentuh oleh banyaknya pesan dukungan dan doa yang ia terima selama masa perawatannya. (
Muhammad Reyhansyah)
Baca juga:
Masuk Rumah Sakit, Paus Fransiskus Absen Pimpin Doa Minggu di Vatikan