Trump Bantah Akan Kunjungi Rusia dan Temui Putin di Bulan Mei

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Trump Bantah Akan Kunjungi Rusia dan Temui Putin di Bulan Mei

Willy Haryono • 22 February 2025 17:53

Washington: Majalah berita mingguan Prancis Le Point, mengutip sumber anonim, melaporkan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mungkin akan menghadiri parade di ibu kota Rusia untuk menandai peringatan 80 tahun Kemenangan dalam Perang Patriotik Raya pada Mei mendatang.

Perang Patriotik Raya merujuk pada istilah yang digunakan di Rusia untuk menggambarkan pertempuran Front Timur selama Perang Dunia II.

Trump membantah laporan tersebut, perihal dirinya akan melakukan perjalanan ke Moskow pada 9 Mei dan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ketika ditanya di Gedung Putih pada hari Jumat apakah ia bermaksud untuk pergi, Trump menepis laporan media.

"Tidak, tidak. Saya tidak (akan ke Rusia),” sebut Trump, mengutip dari Euronews, Sabtu, 22 Februari 2025.

Trump juga ditanya tentang potensi kesepakatan mineral antara Washington dan Kyiv yang disampaikan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent di awal Februari.

Kesepakatan itu akan membuat AS menerima potongan 50 persen dari semua pendapatan yang dihasilkan dari mineral tanah jarang dan sumber daya alam Ukraina dalam apa yang disebut pejabat AS sebagai pembayaran untuk dukungan militer sebelumnya.

"Saya pikir kita cukup dekat, ya. Saya pikir mereka menginginkannya. Mereka merasa senang tentang itu. Dan itu penting, itu masalah besar, tetapi mereka menginginkannya dan itu membuat kita tetap berada di negara itu dan mereka sangat senang tentang itu," ujar Trump.

Komentar tersebut sangat kontras dengan pernyataan Zelensky sebelumnya di hari Rabu, ketika dia mengatakan "Saya tidak bisa menjual Ukraina" dan menolak untuk menandatangani kesepakatan tersebut.

Washington menuntut USD500 miliar dalam kekayaan mineral dari Ukraina. Itu ditolak oleh Zelensky dengan alasan bahwa AS tidak memberikan jumlah yang mendekati itu dalam bentuk bantuan militer atau keuangan dan tidak menawarkan jaminan keamanan khusus apa pun.

Sejak 2022, AS telah memberi Ukraina persenjataan senilai sekitar USD67 miliar.

"Tetapi kami akan mendapatkan kembali uang kami. Ini seharusnya sudah ditandatangani jauh sebelum kami masuk. Seharusnya ditandatangani oleh Biden. Tetapi Biden tidak tahu banyak tentang apa yang sedang dilakukannya," imbuh Trump, merujuk pada pendahulunya, Joe Biden.

Baca juga:  Trump Sebut Putin dan Zelensky Perlu Bertemu untuk Perundingan damai

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)