Salah satu tersangka korupsi minyak mentah Pertamina. Dok Kejagung
Makassar: Akademisi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Ridwan Fawallang, menyoroti dugaan korupsi besar di tubuh PT Pertamina yang disebut merugikan negara hingga Rp190 triliun per tahun. Ia menegaskan pemberantasan korupsi harus menjadi prioritas utama guna menyelamatkan aset negara dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Kita tidak bisa membiarkan praktik kotor ini terus terjadi. Pertamina adalah perusahaan negara yang seharusnya dikelola dengan transparan dan profesional, bukan menjadi lahan permainan segelintir oknum untuk meraup keuntungan pribadi,” ujar Ridwan, Rabum 26 Februari 2025.
Ia juga menyoroti komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memerangi korupsi. Menurutnya, berbagai pidato Presiden menunjukkan tekad kuat untuk membongkar praktik korupsi hingga ke akar-akarnya.
“Presiden Prabowo pernah menegaskan bahwa koruptor akan dikejar sampai ke Antartika. Ini bukan sekadar retorika, tetapi peringatan keras bahwa tidak ada tempat aman bagi para perampok uang rakyat,” katanya.
Ridwan menilai di bawah kepemimpinan Prabowo, ada semangat baru dalam upaya pemberantasan korupsi. Ia menyebut langkah-langkah tegas pemerintah mulai menyasar elite bisnis yang diduga terlibat dalam permainan minyak dan sumber daya negara.
Sebagai akademisi, Ridwan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintah.
“Jangan biarkan Presiden berjuang sendirian. Rakyat harus bersatu melawan para perampok uang negara yang telah menyengsarakan bangsa ini selama bertahun-tahun,” tutupnya.