Setelah Retret, Bupati Pekalongan Siap Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo

Pekalongan: Bupati Pekalongan Fadia Arafiq memastikan siap langsung bekerja usai menjalani retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Ada banyak pesan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto, salah satunya mengingatkan agar kepala daerah memprioritaskan kepentingan dan kesejahteraan rakyat.

"Mengingatkan kembali bahwa kepala daerah yang dilantik merupakan mandat dari rakyat sehingga kepentingan dan kesejahteraan rakyat adalah prioritas utama. Pekalongan siap mewujudkan dan menyukseskan program Asta Cita Pak Presiden," kata Fadia dalam keterangannya, Minggu, 2 Februari 2025.

Fadia mengatakan Presiden Prabowo juga menyampaikan duka atas bencana yang melanda Pekalongan awal tahun kemarin. Kepala Negara meminta agar berkomunikasi aktif dengan kementerian untuk segera dilakukan perbaikan infrastruktur pascabencana.

Fadia rampung menjalani retret bersama kepala daerah lainnya yang baru dilantik Prabowo pekan lalu. Ia menilai banyak manfaat yang didapat dalam retret selama sepekan di Lembah Tidar.
 

Baca juga: Usai Ikut Retret, Eisti’anah Dorong Sinergi dan Pembangunan di Demak

Para kepala daerah mendapat pembelakan langsung dari Presiden Prabowo. Selain itu, pembekalan diberikan Wapres Gibran Rakabuming Raka, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan tokoh lainnya, termasuk Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Menurut dia, dengan retret ini kepala daerah bisa secara langsung bertemu dengan para pemimpin daerah seluruh Indonesia dan saling mengenal satu sama lain. Sekaligus, bisa sharing pengalaman, menyampaikan potensi-potensi kerja sama.

"Selain itu bisa langsung berdiskusi dengan pemerintah pusat untuk mencari solusi-solusi dari permasalahan yang ada di daerah. Semua fasilitas di sini bagus dan nyaman sekali. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar," ungkapnya.

Fadia mengatakan kedisplinan dan kemandirian kepala daerah turut ditempa di retret kali ini. Menurutnya, hal ini sangat berguna sebagai pemimpin, agar cepat tanggap atas masalah masyarakat di lapangan. 

"Biasanya ada ajudan atau staf yang menyiapkan segala sesuatu, tapi di retret ini kita dilatih mandiri dan disiplin. Agenda di sini serba dadakan dishared-nya malam hari, jadi kita dituntut untuk selalu stand by kapan pun untuk menyesuaikan jadwal terbaru," ujar Fadia.