Basarnas evakuasi satu jenazah dari reruntuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny. Foto: Dok/Basarnas Surabaya
Rahmatul Fajri • 7 October 2025 12:03
Jakarta: Musibah runtuhnya bangunan mushala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, dinilai jadi momentum untuk membentuk sistem audit keselamatan bangunan di sektor pendidikan. Karena peristiwa itu menjadi pengingat tentang lemahnya sistem keselamatan bangunan.
“Pemerintah perlu hadir dengan sistem audit keselamatan bangunan pendidikan yang jelas dan berkelanjutan. Jangan hanya bertindak setelah terjadi korban,” kata Guru Besar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Fatma Lestari, melalui keterangannya, Selasa, 7 Oktober 2025.
Dia juga mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan inspeksi massal terhadap bangunan pesantren dan sekolah di seluruh Indonesia. Langkah ini, kata Fatma, harus disertai peraturan yang menegaskan bahwa setiap renovasi atau pembangunan baru wajib memiliki izin konstruksi serta hasil uji kelayakan struktural.
Fatma menuturkan terdapat beberapa prinsip dasar yang harus diterapkan untuk mencegah keruntuhan bangunan. Mulai dari perencanaan dan desain yang realistis, survei geoteknik, penggunaan material sesuai standar, hingga pengawasan teknis yang kompeten.