7 October 2025 11:45
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii resmi menutup operasi Search and Rescue (SAR) ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Penutupan ini dilakukan pada hari kesembilan proses evakuasi.
"Atas dasar undang-undang serta pertimbangan dan masukan dari semua pihak, maka saya selaku Kepala Badan SAR Nasional dalam operasi ini secara otomatis bertindak sebagai SAR Koordinator menyampaikan bahwa pada hari ini, Selasa, 7 Oktober 2025 operasi SAR kondisi membahayakan manusia akibat bangunan runtuh Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, dengan resmi saya nyatakan ditutup," kata Syafii dalam tayangan Breaking News, Metro TV, Selasa, 7 Oktober 2025.
Selama sembilan hari, total 171 korban berhasil dievakuasi oleh tim SAR. Mereka terdiri dari 104 korban selamat dan 67 korban meninggal dunia, termasuk delapan bagian tubuh yang ditemukan terpisah.
"Artinya saya ingin menyamakan kepada teman-teman SAR bahwa andai saja yang kita selamatkan itu hanya manusia selamat, pasti kita akan sebut korban selamat. Kalau yang kita selamatkan itu misalkan 100% tidak selamat, misalkan kecelakaan laut misalkan, pasti yang kita sampaikan adalah ditemukan sekian body pack. Artinya sekian bungkus kantong," jelas Syafii.
"Pada saat kita operasi ini ternyata kita temukan ada bagian tubuh, kita menyampaikan body. Jadi saya sampaikan yang sudah kita evakuasi totalnya 171 di dalamnya ada body pack. Jadi ini tidak untuk diperdebatkan yang benar mana, yang benar mana," tambahnya.
Baca juga: Area Evakuasi Ponpes Al Khonizy Rata dengan Tanah |