Kekurangan Staf Bandara Lumpuhkan Penerbangan AS di Hari Ketujuh Shutdown

Aktivitas penerbangan di salah satu bandara di AS. (Anadolu Agency)

Kekurangan Staf Bandara Lumpuhkan Penerbangan AS di Hari Ketujuh Shutdown

Muhammad Reyhansyah • 8 October 2025 12:27

Washington: Kekurangan staf pengatur lalu lintas udara kembali menimbulkan kekacauan di sejumlah bandara Amerika Serikat (AS) pada Selasa, 7 Oktober 2025, memperpanjang gelombang penundaan penerbangan untuk hari kedua berturut-turut seiring penutupan (shutdown) pemerintahan yang memasuki hari ketujuh.

Mengutip dari Channel News Asia, Rabu, 8 Oktober 2025, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) menyatakan lebih dari 3.000 penerbangan mengalami keterlambatan akibat berkurangnya tenaga pengendali di beberapa bandara utama, termasuk Houston, Nashville, Dallas, Chicago O’Hare, dan Newark.

Otoritas penerbangan mengurangi jumlah kedatangan per jam di Bandara Chicago O’Hare dengan rata-rata penundaan 41 menit, sementara pusat pengendali rute udara di Atlanta juga menghadapi kekurangan staf. Di Newark, penerbangan yang tiba ditahan hingga 30 menit, dan Washington Reagan diperkirakan akan mengalami perlambatan serupa.

FAA menambahkan bahwa pusat pengatur lalu lintas udara Nashville mengalami gangguan parah dan akan mengurangi operasinya pada Selasa malam, dengan kendali pendekatan dialihkan ke Pusat Memphis.

Di tengah situasi ini, kedua partai politik saling menyalahkan atas dampak yang timbul. Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menuding Partai Demokrat sebagai penyebab melambatnya aktivitas penerbangan, sementara Gubernur California Gavin Newsom menyatakan Presiden Donald Trump-lah yang bertanggung jawab.

Menteri Transportasi Sean Duffy mengatakan FAA mencatat sedikit peningkatan jumlah petugas yang mengambil cuti sakit sejak shutdown dimulai pekan lalu.

“Jika kami tidak memiliki cukup pengatur lalu lintas, kami harus memastikan ruang udara tetap aman, dan caranya adalah dengan memperlambat lalu lintas,” ujarnya di program Fox and Friends.

Menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware, lebih dari 3.000 penerbangan di seluruh AS tertunda pada Selasa, termasuk 225 di Nashville, setara 20 persen dari total penerbangan bandara itu, dan 570 di Chicago O’Hare, atau sekitar seperlima dari keseluruhan penerbangan. Southwest Airlines menunda lebih dari 500 penerbangan, sedangkan American Airlines menunda sekitar 400 penerbangan.

Selain kekurangan staf, cuaca buruk juga memperparah gangguan penerbangan di berbagai wilayah. Sekitar 13.000 pengatur lalu lintas udara dan 50.000 petugas Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) tetap diwajibkan bekerja selama penutupan pemerintah, meski tanpa bayaran. Mereka dijadwalkan menerima gaji sebagian pada 14 Oktober untuk pekerjaan sebelum shutdown dimulai.

Krisis ini mengingatkan pada penutupan pemerintah tahun 2019 yang berlangsung 35 hari, ketika meningkatnya absensi petugas memaksa otoritas memperlambat lalu lintas udara di New York. Kondisi tersebut menekan Kongres agar segera mengakhiri kebuntuan politik.

AS telah menghadapi kekurangan pengatur lalu lintas udara selama lebih dari satu dekade, dengan ribuan petugas bekerja lembur enam hari seminggu bahkan sebelum penutupan terjadi. FAA saat ini kekurangan sekitar 3.500 pengatur dibanding target kebutuhan nasionalnya.

Baca juga:  Shutdown AS Berdampak ke Bandara Burbank, Pengawasan Udara Kosong 6 Jam

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)