Pemrov Jadikan Trans Jatim Solusi Transportasi Aman dan Penggerak Ekonomi

Surabaya: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memperluas layanan Bus Trans Jatim sebagai transportasi publik andalan. Tak tanggung-tanggung, aanggaran sebesar Rp700 miliar digelontorkan untuk mengembangkan jaringan Trans Jatim dari Koridor I hingga VIII tahun 2025 ini.

"Jumlah pengguna saat ini di semua koridor Trans Jatim mencapai sekitar 22 ribu orang per hari. Jika dihitung sederhana, setidaknya ada 11 ribu pengendara roda dua yang beralih menggunakan Trans Jatim," kata Ketua Komisi D DPRD Jatim, Abdul Halim, Rabu, 24 September 2025.
 

Baca: 94 Kecamatan Berdaya Terbentuk di Jawa Tengah

Kata Halim keberadaan Trans Jatim bukan lagi sekadar moda transportasi, melainkan telah menjadi game changer mobilitas masyarakat Jatim. Sehingga kata dia, peralihan moda transportasi dari pribadi ke umum itu sangat penting. 

Berdasarkan data Ditlantas Polda Jatim, sekitar 84 persen kecelakaan lalu lintas pada 2023 disumbang oleh kendaraan roda dua. Dengan semakin banyak warga beralih ke Trans Jatim, risiko kecelakaan diyakini dapat ditekan secara signifikan.

"Selain meningkatkan keselamatan, keberadaan Trans Jatim juga memberi dampak ekonomi. Di titik-titik koridor, UMKM tumbuh, warung kopi ramai, dan ekonomi lokal ikut bergerak. Efek berganda ini sangat terasa bagi masyarakat,” kata Halim.

Untuk memperkuat sistem transportasi, DPRD Jatim kini menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Transportasi Publik Terintegrasi. Aturan ini diharapkan menjadi tonggak baru revolusi transportasi di Jatim.

“Raperda ini akan mendorong kabupaten/kota menyiapkan feeder hingga ke kampung dan desa. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih mudah terhubung dengan bus antar kota maupun antarprovinsi,” jelas Halim.

Saat ini enam koridor Trans Jatim telah beroperasi. Koridor VII Lamongan–Gresik–Paciran dijadwalkan meluncur pada 27 September 2025, disusul Koridor VIII Malang Raya pada November 2025.

“Malang adalah kota pelajar dengan kontribusi besar di dunia pendidikan. Transportasi publik terintegrasi mutlak dibutuhkan. Target ke depan, akan ada 14 koridor Trans Jatim di seluruh Jawa Timur,” tandas Halim.