Api Melahap Hutan, Menjadi Kebakaran Terbesar yang Pernah Melanda Israel

Kebakaran hutan yang melanda Israel. Foto: BBC

Api Melahap Hutan, Menjadi Kebakaran Terbesar yang Pernah Melanda Israel

Fajar Nugraha • 2 May 2025 18:00

Yerusalem: Kebakaran hebat kembali melanda wilayah barat Yerusalem pada Rabu 20 April 2025, memaksa penutupan jalur utama, pembatalan perayaan Hari Kemerdekaan, dan evakuasi massal warga dari sejumlah permukiman. Otoritas menyebut bencana ini menjadi kebakaran hutan terbesar dalam sejarah Israel.

Kebakaran dilaporkan terjadi di berbagai titik seperti Beit Shemesh, Latrun, Neve Shalom, Beko’a, Ta’oz, dan Nachshon. Layanan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel menyebutkan setidaknya lima lokasi terkena dampak awal, sementara Otoritas Alam dan Taman Nasional melakukan evakuasi terhadap para pendaki di taman-taman sekitar.

Akibat angin kencang yang mempercepat penyebaran api, Jalan Raya 1, penghubung utama Yerusalem dan Tel Aviv ditutup total. Polisi menyerukan agar warga tidak melintasi area tersebut untuk memudahkan akses petugas dan evakuasi penduduk.

Banyak pengendara dilaporkan meninggalkan kendaraan mereka dan melarikan diri dengan berjalan kaki demi menghindari kobaran api.


Status darurat nasional

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memerintahkan militer untuk turut membantu operasi pemadaman. “Kita dalam situasi darurat nasional dan harus mengerahkan seluruh kekuatan yang ada untuk menyelamatkan nyawa dan mengendalikan api,” tegasnya, dilansir dari All Israel, Jumat 2 Mei 2025.

Kebakaran juga mulai muncul di wilayah lain seperti Lachish di selatan dan Afula di Galilea.

Pemerintah kemudian membatalkan semua kegiatan Hari Kemerdekaan yang berpotensi menyedot sumber daya pemadam dan penyelamatan, termasuk di Yerusalem, Tel Aviv, Ashkelon, Modi'in, Beersheva, Lod, Ariel, dan Ma’aleh Adumim.

Angkatan Udara Israel semula tidak dilibatkan, namun kemudian menerjunkan pesawat C-130J Super Hercules, helikopter, dan pesawat pengintai untuk mendukung operasi pemadaman.

Pemerintah juga mengajukan permintaan bantuan ke beberapa negara. Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar menghubungi mitranya dari Inggris, Prancis, Republik Ceko, Swedia, Argentina, Spanyol, Makedonia Utara, dan Azerbaijan.

Tiga pesawat pemadam jenis Canadair dari Italia dan Makedonia akan segera dikirim ke Israel, menurut pernyataan dari Kantor Perdana Menteri.

Penyelidikan penyebab kebakaran

Komandan Distrik Yerusalem dari Dinas Pemadam Kebakaran, Shmulik Friedman, menyebut kebakaran kali ini sebagai “mungkin yang terbesar dalam sejarah Israel.” Ia memperingatkan bahwa upaya pemadaman akan berlangsung lama dan situasi masih jauh dari terkendali.

“Angin malam ini dapat memperburuk keadaan,” ujar Friedman dalam konferensi pers di Eshtaol.

Meski polisi telah menangkap beberapa tersangka dengan alat pemicu api, termasuk seorang pria 50 tahun dari Umm Tuba, Yerusalem Timur, belum ada kesimpulan resmi mengenai penyebab kebakaran.

Dinas Keamanan Dalam Negeri (Shin Bet) saat ini menyelidiki kemungkinan adanya unsur pembakaran bermotif nasionalistik, setelah muncul laporan bahwa sejumlah titik api diduga disengaja. Namun hingga kini, belum ada bukti kuat atau keterangan resmi yang menegaskan motif tersebut.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)