Ilustrasi. Foto: Freepik.
Jakarta: Harga Bitcoin (BTC) tercatat berada di level USD94,244 atau setara dengan Rp1.558.879.249, mengalami kenaikan tipis 0,21 persen dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, BTC sempat menyentuh level tertingginya di Rp1.570.005.748, dan harga terendahnya di Rp1.548.901.968.
Dilansir dari CoinMarketCap, kini kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar USD1,87 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang juga naik 29 persen menjadi USD24,36 miliar.
Sentimen bullish untuk bitcoin
Bitcoin menunjukkan tanda-tanda konsolidasi setelah reli kuat selama April. Saat artikel ini ditulis, mata uang kripto terbesar tersebut diperdagangkan di kisaran USD94,244, naik 0,21 peresen dalam 24 jam terakhir.
Para trader saat ini tengah menantikan hasil rapat kebijakan Federal Reserve AS yang dijadwalkan pada 7 Mei.
(Ilustrasi bitcoin. Foto: Dok KBI)
Berdasarkan alat prediksi FedWatch dari CME, peluang suku bunga tetap di kisaran 425-450 basis poin mencapai 97,2 persen. Sikap dovish (lunak) dari The Fed bisa membangkitkan kembali sentimen
bullish dan mendorong harga Bitcoin menembus angka USD100.000 yang sangat dinantikan.
Di sisi lain, Indeks Dolar AS (DXY) mengalami pelemahan signifikan, turun hampir 11 persen dalam 100 hari terakhir. Pelemahan lebih lanjut bisa menjadi angin segar tambahan bagi Bitcoin.
Faktor lain yang memperkuat prospek
bullish adalah meningkatnya minat dari institusi besar. Sejak akhir Maret, ETF Bitcoin spot telah mencatat arus masuk bersih lebih dari USD4 miliar.
Pembelian 25.370 BTC oleh MicroStrategy pada bulan April, senilai sekitar USD2,44 miliar, semakin menunjukkan kepercayaan kuat dari para investor institusional terhadap Bitcoin.