KBRI Kuala Lumpur Perluas Akses Pendidikan Anak Pekerja Migran di Malaysia

Sebanyak 21.000 anak PMI kini belajar di CLC Sabah dan Sarawak, sementara 78 sanggar bimbingan telah berdiri di Semenanjung Malaysia. (Antara)

KBRI Kuala Lumpur Perluas Akses Pendidikan Anak Pekerja Migran di Malaysia

Willy Haryono • 3 November 2025 09:26

Jakarta: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur dan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus melakukan berbagai upaya dalam memberikan layanan pendidikan kepada anak-anak dari para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia.

Dalam Simposium Diaspora Indonesia oleh Indonesia Diaspora Network (IDN) Global yang dipantau secara daring di Jakarta, Minggu, 2 November, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kuala Lumpur M. Firdaus menyoroti masih banyak anak-anak dari PMI di Malaysia yang tidak memiliki akses pendidikan dasar.

Menurut Firdaus, anak-anak tersebut adalah mereka yang tidak memiliki dokumen resmi atau undocumented, sehingga mereka tidak diperbolehkan masuk ke sekolah Indonesia di Malaysia.

“Tapi pada tahun 2024 dan 2025, 85 persen anak yang diterima (di Sekolah Indonesia) justru adalah anak-anak pekerja migran yang undocumented,” tambah Firdaus, seperti dikutip dari Antara, Senin, 3 November 2025. 

Ia menekankan bahwa hal tersebut tercapai karena ada perubahan kebijakan terkait dokumen resmi pada 2023.

Selain itu, KBRI Kuala Lumpur juga mendirikan ratusan Community Learning Center (CLC) di perkebunan-perkebunan sawit di wilayah Sabah dan Sarawak, yang saat ini terdapat sekitar 21.000 anak yang belajar di CLC tersebut.

“Kalau untuk di Semenanjung, selama 3 tahun terakhir kita sudah membuat sekolah informal sebanyak 78 sekolah atau yang disebut dengan Sanggar Bimbingan, dengan 2.600 anak (belajar di sanggar tersebut),” ujar Firdaus.

Selain itu, KBRI Kuala Lumpur dan 102 universitas telah bekerja sama program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa untuk mengatasi kekurangan tenaga pengajar di sekolah-sekolah komunitas, kata Firdaus.

Diketahui bahwa pada September 2025, KBRI Kuala Lumpur dan 102 universitas di Indonesia resmi menandatangani perjanjian kerja sama terkait program KKN internasional terkait peningkatan kualitas tenaga pendidik.

Firdaus juga memperkenalkan program Orang Tua Asuh, inisiatif KBRI Kuala Lumpur dan Indonesia Diaspora Network (IDN) untuk membantu pembiayaan anak-anak PMI yang tidak mampu membayar iuran pendidikan di Sanggar Bimbingan.

Sekolah Indonesia di luar negeri adalah lembaga pendidikan formal yang didirikan dan dikelola oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri RI.

Tujuannya adalah memberikan pendidikan bagi anak-anak warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di luar negeri, terutama anak dari diplomat, pegawai perwakilan, tenaga profesional, pelajar, dan pekerja migran, agar tetap bisa mengikuti kurikulum nasional Indonesia.

Baca juga: KP2MI dan Kemenkop Dorong Pembentukan Koperasi bagi Pekerja Migran Indonesia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)