Ilustrasi suasana Jakarta. Foto: Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez.
Jakarta: Jakarta ditargetkan masuk top 50 kota global. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung tengah berusaha agar kota yang dipimpinnya bertransformasi dan berdaya saing dalam lima tahun ke depan.
"Dalam empat sampai lima tahun ke depan, saya menargetkan Jakarta menjadi top 50 kota global dunia," kata Pramono saat membuka Rapat Koordinasi Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DPD DKI Jakarta bertema “Menata Jakarta, Menuju Kota Global Berbudaya” di Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025.
Pramono mengatakan pemerintah provinsi akan terus melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk generasi muda dan organisasi kemahasiswaan. Khususnya untuk mencapai target tersebut.
Di sisi lain, dia menyoroti anggaran pemerintah daerah dipangkas Rp15 triliun akibat pemotongan dana bagi hasil. Pramono memastikan program prioritas seperti Kartu Jakarta Pintar (
KJP), Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), dan program pemutihan ijazah tidak akan dikurangi.
Ia berkomitmen memberi ruang pendidikan seluas mungkin. Termasuk beasiswa hingga jenjang S2 dan S3 bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga tidak mampu.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Ketua Umum DPD IMM DKI Jakarta Muhammad Lutfiadi. Foto: Metrotvnews.com/Adinda Vinka
“Saya ingin KJMU tidak hanya untuk S1, tapi juga S2 dan S3, bahkan bisa seperti LPDP agar warga Jakarta bisa sekolah di luar negeri. Karena tidak mungkin sebagai kota global, kita hanya jago kandang,” ujar Pramono.
Ketua Umum DPD IMM DKI Jakarta Muhammad Lutfiadi mengapresiasi perhatian Pemprov terhadap pendidikan dan isu kepemudaan. Ia menilai kebijakan tersebut sejalan dengan visi IMM dalam mendorong Jakarta menjadi kota yang berbudaya dan inklusif.
“Kami mengangkat tema Menata Jakarta Menuju Kota Global, dan berterima kasih atas dukungan Bapak Gubernur. Kami sangat mengapresiasi program-program Pemprov yang peduli terhadap mahasiswa, termasuk KJMU dan isu-isu kepemudaan,” kata Lutfiadi.