Presiden Prabowo Subianto di ajang Forbes Global CEO Conference, 15 Oktober 2025. (BPMI)
Riza Aslam Khaeron • 16 October 2025 15:11
Jakarta: Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan bahwa dirinya telah menginstruksikan langkah pengurangan drastis jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari sekitar 1.000 menjadi hanya 200-an entitas.
Arahan tersebut disampaikan dalam sesi bincang pada Grand Finale Dinner Forbes Global CEO Conference 2025 yang berlangsung di Jakarta, Rabu malam, 15 Oktober 2025.
"Saya sudah memberikan arahan kepada pimpinan Danantara untuk melakukan rasionalisasi, memangkas dari sekitar 1.000 BUMN menjadi angka yang lebih rasional, mungkin 200, 230, atau 240," ujar Presiden Prabowo.
Menurutnya, kebijakan pemangkasan BUMN diharapkan bisa meningkatkan efisiensi serta mendongkrak kinerja keuangan BUMN, khususnya dalam hal rasio laba terhadap total aset (Return on Asset/RoA) yang selama ini stagnan di angka 1–2%.
Dalam pernyataannya, Prabowo juga menekankan bahwa regulasi telah diubah agar tenaga asing dapat dipercaya memimpin perusahaan pelat merah demi percepatan reformasi manajerial.
"Saya sudah ubah aturannya, sekarang ekspatriat dapat memimpin BUMN kita," katanya.
Ia turut menyoroti kesenjangan pemahaman antara kalangan ekonomi dan politisi. Menurut Presiden, masih banyak tokoh politik yang belum menguasai aspek manajerial dan ekonomi secara menyeluruh.
Baca Juga: Presiden Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi 8% Tercapai |