Pasar Keuangan Indonesia Kebanjiran Modal Asing dalam Seminggu, Totalnya Rp5,2 Triliun

Ilustrasi modal asing dalam bentuk dolar AS. Foto: Freepik.

Pasar Keuangan Indonesia Kebanjiran Modal Asing dalam Seminggu, Totalnya Rp5,2 Triliun

Husen Miftahudin • 14 June 2025 09:53

Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat dana-dana asing masuk (inflow) membanjiri pasar keuangan domestik selama sepekan. Ini terjadi di tengah memanasnya konflik geopolitik antara Israel dan Iran.

Berdasarkan data transaksi pada 10-12 Juni 2025, dana dari investor asing (nonresiden) tercatat beli neto sebanyak Rp5,20 triliun. Banjirnya dana asing di pasar keuangan domestik pada minggu ini utamanya terjadi di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan saham yang masing-masing masuk sebanyak 5,08 triliun dan Rp0,83 triliun.

Sementara, di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) modal asing pada minggu ini justru minggat atau jual neto (outflow) sebesar Rp0,71 triliun.

"Selama 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 12 Juni 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp47,54 triliun di pasar saham dan Rp21,82 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp53,91 triliun di pasar SBN," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 14 Juni 2025.

Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun turun ke level 73,47 basis poin (bps) per 12 Juni 2025 dari 75,92 bps per 6 Juni 2025. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.

Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
 

Baca juga: BI: Duit-duit Bule Minggat Hampir Rp4,5 Triliun dalam Seminggu


(Ilustrasi modal asing dalam bentuk dolar AS. Foto: dok MI/Rommy Pujianto)
 

Rupiah terperosok


Sayangnya, banjirnya aliran modal asing di pasar keuangan Indonesia tak membuat nilai tukar rupiah perkasa di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah justru K.O. melawan kedigdayaan mata uang Negeri Paman Sam tersebut.

Diketahui, aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.

Mengacu data Bloomberg, Jumat (13/6), rupiah melemah hingga 61 poin atau 0,38 persen ke posisi Rp16.303 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.267 per USD.

Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah hingga 58 poin atau 0,36 persen menjadi Rp16.290 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.232 per USD.

Sedangkan berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (disingkat Jisdor), mata uang Garuda ini terpantau berada di posisi Rp16.293 per USD.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tegas Ramdan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)