Dolar AS Masih Tertekan, Dekati Level Terendah

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Dolar AS Masih Tertekan, Dekati Level Terendah

Eko Nordiansyah • 7 July 2025 09:30

New York: Dolar AS mendekati level terendah sejak 2021 terhadap euro dan terlemah sejak 2015 terhadap franc Swiss pada Senin, 7 Juli 2025. Para pedagang waspada terhadap berita utama terkait perdagangan dalam hitungan mundur menuju tenggat waktu tarif Presiden Donald Trump.

Dilansir dari Yahoo Finance, indeks dolar yang mengukur mata uang terhadap tiga mata uang utama lainnya, datar di 96,967, melayang di atas level terendah hampir 3-1/2 tahun pada Selasa di 96,373.

Dolar merosot 0,1 persen menjadi 0,7939 franc Swiss pada Senin pagi di Asia, bergerak kembali mendekati level terendah 1 Juli di 0,7869 franc, level yang tidak terlihat sejak Januari 2015. Dolar juga turun 0,1 persen menjadi 144,49 yen.

Euro melemah 0,1 persen menjadi USD1,1780, tidak jauh dari level tertingginya pada 1 Juli di USD1,1829, level yang terakhir terlihat pada September 2021.
 

Baca juga: 

Saham Berjangka AS Anjlok



(Ilustrasi dolar AS. MI/Ramdani)

Tarif Trump diperpanjang hingga 1 Agustus

Sebagian besar mitra dagang AS akan menghadapi bea yang jauh lebih tinggi pada akhir moratorium 90 hari Trump terhadap tarif timbal balik "Hari Pembebasan" Trump. Sejauh ini, hanya Inggris, Tiongkok, dan Vietnam yang telah menyetujui kesepakatan perdagangan apa pun dengan Gedung Putih.

Trump mengatakan pada Jumat, ia akan menyebutkan belasan negara yang telah ia tandatangani suratnya dengan tarif baru yang lebih tinggi, dan menunjuk 1 Agustus sebagai tanggal tarif tersebut akan berlaku bagi banyak mitra dagang. Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada Minggu meramalkan beberapa pengumuman besar dalam beberapa hari mendatang.

"Volatilitas pasar tampaknya tak terelakkan ketika jeda resmi berakhir dan tingkat tarif baru diumumkan," tulis dealer valuta asing korporat senior di Convera James Kniveton dalam catatan klien.

Pada saat yang sama, mereka menilai dampaknya mungkin terbukti lebih kalem kali ini. "Tidak seperti pengumuman sebelumnya di mana tingkat tarif melebihi ekspektasi, proposal saat ini sebagian besar diantisipasi. Selain itu, pasar tampaknya memperkirakan perpanjangan tenggat waktu yang berkelanjutan," lanjut dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)