Pramono Anung Minta Maaf Belum Bisa Atasi Banjir Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.

Pramono Anung Minta Maaf Belum Bisa Atasi Banjir Jakarta

Putri Purnama Sari • 8 July 2025 11:38

Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan permintaan maaf kepada warga Jakarta atas banjir yang kembali melanda sejumlah wilayah sejak Minggu, 6 Juli 2025 hingga Selasa pagi, 8 Juli 2025, tercatat ratusan rukun tetangga (RT) masih terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 130 sentimeter.

Dalam tinjauannya di kawasan Kali Ciliwung, Pancoran, Jakarta Selatan, Pramono menyampaikan bahwa Pemprov DKI masih terus berupaya keras menangani banjir yang terjadi secara tiba-tiba akibat hujan lebat dan rob (air pasang laut). Namun, ia mengakui bahwa upaya yang dilakukan belum cukup optimal.

"Secara khusus saya ingin meminta maaf kepada warga yang terdampak," kata Pramono, Selasa, 8 Juli 2025.

Hingga pukul 06.00 WIB hari ini, banjir masih merendam sedikitnya 46 RT, terutama di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Tinggi genangan air bervariasi antara 30 hingga 130 sentimeter. Sejumlah warga terpaksa mengungsi ke posko darurat yang disediakan pemerintah daerah.

Pramono meminta kepada jajaran Pemprov DKI Jakarta untuk tidak malu meminta maaf kepada masyarakat karena banjir. Sebab, banjir bukan sesuatu yang mereka rencanakan. Menurutnya, banjir adalah sebuah kepastian di Jakarta.
 

Baca juga: Hingga Selasa Dini Hari, Sejumlah Wilayah di Jakarta Masih Terendam Banjir

"Ada hal yang, mohon maaf, enggak bisa dilawan," lanjutnya.

Pramono menilai ada beberapa hal yang memang sulit untuk dihindari, seperti banjir kiriman dari daerah hulu sungai di luar Jakarta. Selain itu, naiknya permukaan air laut saat pasang juga menyebabkan aliran sungai tertahan dan air tidak bisa langsung mengalir ke laut.

Meski begitu, Pramono menegaskan bahwa dirinya tidak ingin menyalahkan kondisi banjir kiriman semata. Ia menyatakan akan mencari solusi terbaik agar dampaknya terhadap warga bisa diminimalkan. 

“Kita cari cara terbaik agar masyarakat tidak terlalu terdampak,” tambahnya. 

Beberapa langkah yang akan diambil antara lain mengoptimalkan fungsi pompa-pompa air untuk mempercepat aliran menuju laut. Tak hanya itu, ia juga menginstruksikan petugas di lapangan untuk segera membersihkan saluran air, seperti gorong-gorong dan sungai, dari sumbatan.

Pramono juga berkomitmen untuk segera melanjutkan proses normalisasi Sungai Ciliwung agar dapat menampung debit air yang lebih besar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)