Ilustrasi. Foto: Dok MI
Jakarta: Setiap negara pasti mempunyai bank sentral yang bertugas untuk mengelola sistem keuangan tingkat nasional. Jika Amerika Serikat punya The Fed dan Jepang punya Bank of Japan, Indonesia memiliki Bank Indonesia (BI).
Melansir laman Telkomsel, BI selaku bank sentral berhak atas berbagai wewenang dan kebijakan finansial. Tentunya tanggung jawab ini juga akan berpengaruh terhadap perekonomian negara.
Pengertian bank sentral
Secara garis besar, bank sentral merupakan lembaga bentukan pemerintah yang mempunyai tanggung jawab besar dalam hal mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan ekonomi nasional.
Dalam menjalankan tugasnya, bank yang juga dikenal dengan nama bank pusat itu turut mengemban kewajiban untuk memacu kelancaran produksi, meningkatkan volume pembangunan yang relevan, dan memperluas persentase kesempatan kerja.
Tak hanya itu, lembaga milik pemerintah itu pun tidak boleh lengah terhadap rupa-rupa ancaman dan gejolak, baik dari dalam maupun luar negeri, yang dapat menyerang resistensi mata uang dalam negeri.
(Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: Dok MI)
Tugas bank sentral
Sebagai lembaga tertinggi negara dalam urusan finansial, bank sentral mengemban beban tugas yang tentunya terbilang besar. Berikut tugas dari bank sentral:
1. Menyusun, menetapkan, dan memimpin eksekusi kebijakan moneter
Demi menjaga ketahanan ekonomi suatu bangsa, pemimpin bank sentral yang sudah diberikan kepercayaan harus mampu bertindak cepat dan tepat dalam memutuskan kebijakan moneter.
Salah satu kebijakan moneter bank sentral yang krusial adalah perihal suku bunga. Tak hanya berkaitan dengan inflasi, respons pasar terhadap kebijakan tersebut dapat ikut memengaruhi nilai tukar mata uang, baik secara positif maupun negatif.
Nantinya, suku bunga yang entah dinaikkan, diturunkan, atau dibiarkan stagnan itu akan berdampak pada jumlah uang yang beredar di tengah masyarakat. Dengan demikian, harga bahan pokok dan kebutuhan juga ikut menerima imbasnya.
2. Mengawasi dan mengatur sistem perbankan
Secara umum, semua bank yang beredar di suatu negara berada di bawah pengawasan bank sentral. Lembaga tersebut wajib menetapkan larangan, batasan, dan kebijakan yang dapat menjaga ekosistem perbankan tetap sehat.
Salah satu upaya bank sentral dalam mengawasi dan mengatur sistem perbankan nasional dapat dilihat dari kebijakan makroprudensial yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Makroprudensial merupakan kebijakan bank sentral untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dengan mencegah terjadinya risiko sistemik alias efek domino suatu krisis yang dapat secara total meruntuhkan sistem perbankan.
Kebijakan ini juga berkaitan dengan keseimbangan moneter, termasuk sistem pembayaran di tanah air. Dengan demikian, kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia ini dapat mengawasi dan melindungi sistem perbankan Indonesia.
3. Memastikan sistem pembayaran berjalan dengan lancar
Bank dengan mandatory tertinggi tentunya wajib memastikan bahwa sistem pembayaran dalam bentuk apapun, baik tunai maupun nontunai, berjalan dengan lancar demi pergerakan roda ekonomi yang tidak terhambat.
Terkait hal ini, salah satu kebijakan cerdas bank Indonesia adalah menerbitkan QRIS yang amat memudahkan masyarakat. Selain cashless, transaksi dapat dilakukan dengan lebih aman, cepat, dan praktis.
Fungsi bank sentral
Berikut ini penjelasan mengenai fungsi dari bank sentral.
- Melakukan pengawasan terhadap bank dengan bantuan lembaga tertentu.
- Memastikan cadangan devisa negara tetap terpelihara dengan internal reserve untuk peredaran uang dalam negeri dan external reserve untuk transaksi internasional.
- Menjaga cadangan kas bank umum dengan mengontrol jumlah uang yang beredar.
- Berperan sebagai agen, bankir, dan penasihat bagi pemerintah terkait kondisi finansial nasional.
- Memproduksi uang kartal dan melaksanakan kliring untuk bank umum demi menjamin kelancaran lalu lintas pembayaran.