Sejumlah warga Palestina berbaring di lantai sebuah rumah sakit di Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 23 July 2025 06:19
Gaza: Sedikitnya 33 warga Palestina, termasuk 12 anak-anak, meninggal dunia akibat malnutrisi di Jalur Gaza dalam kurun waktu 48 jam terakhir, menurut laporan terbaru Kementerian Kesehatan yang dikelola kelompok pejuang Palestina Hamas.
Seorang juru bicara kementerian mengatakan kepada BBC, Selasa, 22 Juli 2025, bahwa 11 orang dewasa dan empat anak dilaporkan meninggal dalam 24 jam terakhir. Jumlah ini menambah daftar panjang korban jiwa yang meninggal akibat krisis kemanusiaan yang memburuk di wilayah tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan dalam pidatonya di Dewan Keamanan bahwa "malnutrisi melonjak tajam" dan "kelaparan kini mengetuk setiap pintu" di Gaza.
Ia menegaskan bahwa 2,1 juta penduduk Gaza menghadapi kekurangan pasokan kebutuhan pokok secara besar-besaran, dan menekankan bahwa Israel memiliki kewajiban hukum internasional untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan dari PBB dan mitra-mitranya.
Namun, badan militer Israel yang bertanggung jawab mengoordinasikan pengiriman bantuan, COGAT, menuding Hamas melakukan "kampanye informasi palsu" terkait situasi kemanusiaan. Israel mengklaim pihaknya mematuhi hukum internasional dan telah memungkinkan masuknya bantuan, sambil mencegah agar bantuan tidak jatuh ke tangan Hamas.
Karena Israel memblokir media internasional, termasuk BBC, jumlah kematian akibat kelaparan yang dilaporkan sulit diverifikasi secara independen.
Namun, jurnalis lokal Palestina yang bekerja untuk BBC merekam gambar dari Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Gaza tengah, yang menunjukkan jenazah kurus seorang pria bernama Ahmed al-Hasanat. Menurut dokter, pria itu meninggal karena malnutrisi pada Selasa.
Pejabat kesehatan juga mengonfirmasi bahwa seorang bocah 13 tahun, Abdul Hamid al-Ghalban, meninggal di Kota Khan Younis, Gaza selatan. Foto-foto dari kantor berita AFP dan Anadolu menunjukkan jasad anak laki-laki tersebut dibungkus kain kafan putih di Rumah Sakit Nasser, dan disiapkan untuk dimakamkan.
Sementara itu, media Palestina mengunggah video jenazah bayi laki-laki berusia enam minggu, Yousef al-Safadi, yang disebut oleh pejabat kesehatan meninggal akibat kelaparan di Rumah Sakit al-Shifa, Kota Gaza.
Organisasi medis kemanusiaan asal AS, MedGlobal, menyatakan dalam siaran pers bahwa tim gizi mereka di Gaza menyaksikan langsung lima anak yang mengalami malnutrisi parah meninggal dalam tiga hari terakhir. Anak-anak tersebut berusia antara tiga bulan hingga empat tahun.
“Ini adalah bencana yang disengaja dan dibuat oleh manusia,” ujar Direktur Eksekutif MedGlobal, Joseph Belliveau.
“Anak-anak itu meninggal karena tidak ada cukup makanan di Gaza dan tidak ada cukup obat-obatan, termasuk cairan infus dan formula terapeutik, untuk menyelamatkan mereka,” sambung dia.
Menurut MedGlobal, sejak awal Juli, jumlah kasus malnutrisi akut, terutama pada anak-anak, hampir tiga kali lipat di fasilitas medis mereka—mengindikasikan krisis pangan yang meluas di Gaza.
Baca juga: Menlu Prancis Desak Israel Izinkan Wartawan Asing Masuk ke Gaza