Perang Thailand-Kamboja Tak Kunjung Reda, Seruan Trump Diabaikan

Thailand dan Kamboja mulai saling serang di area perbatasan pada 24 Juli 2025. (Anadolu Agency)

Perang Thailand-Kamboja Tak Kunjung Reda, Seruan Trump Diabaikan

Willy Haryono • 27 July 2025 18:29

Bangkok: Bentrokan bersenjata antara Thailand dan Kamboja kembali pecah di sepanjang wilayah perbatasan yang disengketakan pada Minggu, 27 Juli 2025, hanya beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa kedua negara telah sepakat untuk memulai pembicaraan gencatan senjata.

Sejak Kamis, sedikitnya 33 orang tewas dan lebih dari 200.000 warga mengungsi akibat konflik Thailand-Kamboja, menurut pejabat dari kedua negara.

Meski AS menyebut adanya langkah menuju perdamaian, pemerintah Thailand menyatakan bahwa mereka “belum siap” menghentikan operasi militer karena Kamboja masih menembakkan artileri berat ke wilayah sipil di Provinsi Surin dan beberapa titik lain di sepanjang perbatasan.

“Gencatan senjata tidak mungkin dicapai selama Kamboja terus melanggar prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia dan hukum kemanusiaan,” tulis Kementerian Luar Negeri Thailand dalam pernyataan resminya dan dikutip ITV.

Trump sebelumnya menyampaikan bahwa dirinya telah memperingatkan pemimpin Thailand dan Kamboja bahwa tidak akan ada perjanjian dagang dengan kedua negara jika konflik berdarah ini terus berlanjut.

Pelaksana tugas Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai, mengatakan bahwa negaranya tidak ingin mediasi dari pihak ketiga, tetapi “berterima kasih” atas perhatian Trump.

Ia menambahkan bahwa Thailand mengusulkan pertemuan bilateral antara menteri luar negeri kedua negara untuk membahas syarat gencatan senjata dan penarikan pasukan serta senjata berat.

Namun, Phumtham menegaskan “pasukan kami akan terus menjalankan tugas dengan penuh kekuatan” sampai tidak ada lagi ancaman terhadap warga sipil.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Kamboja menyebut bahwa Thailand telah melancarkan serangan besar-besaran pada Minggu pagi dengan menggunakan drone, tank, bom cluster, dan serangan udara ke sejumlah wilayah Kamboja.

Beberapa proyektil dilaporkan mendarat di dekat kompleks Candi Preah Vihear, situs warisan dunia UNESCO di Provinsi Preah Vihear yang telah lama menjadi titik konflik antar kedua negara.

Kamboja mengecam keras apa yang mereka sebut sebagai “tindakan agresi yang disengaja dan sudah direncanakan” oleh Thailand.

Baca juga:  Trump Serukan Thailand dan Kamboja Segera Sepakati Gencatan Senjata

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)