Wali Kota Terpilih New York Zohran Mamdani. Foto: The New York Times
Tel Aviv: Zohran Mamdani terpilih sebagai wali kota New York City pada hari Selasa, menjadikannya orang Muslim dan Asia Selatan pertama yang menduduki jabatan tersebut.
Kantor berita Anadolu melaporkan, para menteri pemerintah Israel mengecam terpilihnya Zohran Mamdani sebagai wali kota Muslim pertama New York City, dan menyerukan warga Yahudi di kota itu untuk berimigrasi ke Israel.
Kandidat dari Partai Demokrat, Mamdani, terpilih sebagai wali kota New York City pada Selasa, menjadikannya orang Muslim dan Asia Selatan pertama yang menduduki jabatan tersebut.
"Kota ini, yang dulunya merupakan simbol kebebasan dunia, telah menyerahkan kuncinya kepada seorang pendukung Hamas," ujar Menteri Urusan Diaspora Israel, Amichai Chikli, di perusahaan media sosial AS, X, pada hari Rabu.
Titik Balik Kritis
Chikli, dari Partai Likud Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menyebut kemenangan Mamdani sebagai “titik balik kritis” bagi New York, “sebuah tempat yang menjadi benteng komunitas Yahudi terbesar di dunia di luar Israel” sejak akhir abad ke-19.
“Saya mengundang orang-orang Yahudi di New York untuk mempertimbangkan secara positif penentuan tempat baru mereka di Tanah Israel,” ujar Chikli.
Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir menyebut terpilihnya Mamdani sebagai wali kota New York sebagai “kemenangan antisemitisme atas akal sehat,” dan menyebut wali kota yang baru terpilih tersebut sebagai “pendukung Hamas, pembenci Israel, dan seorang antisemit sejati.”
Kekhawatiran ‘Keamanan’
Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon juga mengecam Mamdani.
"Pernyataan Mamdani yang provokatif tidak akan menghalangi kami," kata Danon di X, berjanji untuk memperkuat hubungan dengan para pemimpin komunitas Yahudi di New York "untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan mereka."
Dalam pernyataannya di radio lokal 103 FM, Danon mengklaim bahwa terpilihnya Mamdani dapat merusak "rasa aman komunitas Yahudi," karena ia bertanggung jawab langsung atas kepolisian, demikian menurut laporan tersebut.
Pernyataan Pra-Pemilu
Mamdani, dalam pernyataan pra-pemilu, berjanji akan memerintahkan Departemen Kepolisian New York untuk menangkap Netanyahu jika ia mengunjungi kota itu, menghormati surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional atas kejahatan perang yang dilakukan perdana menteri di Jalur Gaza.
Ia juga berulang kali mengecam antisemitisme dan menyatakan dukungannya bagi komunitas Yahudi di kota itu.
"Saya telah mengatakan di setiap kesempatan bahwa tidak ada ruang untuk antisemitisme di kota ini, di negara ini. Saya mengatakan itu karena itu adalah sesuatu yang saya yakini secara pribadi," katanya selama kampanye pemilunya. Ia juga berjanji untuk membangun Balai Kota, "yang berdiri teguh di samping warga Yahudi New York, dan tak goyah dalam perjuangan melawan momok anti-Semitisme."
Mamdani, yang meraih lebih dari 50 persen suara dalam kontes tiga arah dengan 91 persen suara telah dihitung, menikmati dukungan dari basis pemilih yang luas dan beragam. Ini termasuk orang Yahudi yang menolak kebijakan pemerintah Netanyahu, terutama selama dua tahun perang genosida di Jalur Gaza
Reaksi Marah
Kemenangan Mamdani juga memicu kemarahan di media sosial, dengan seorang pengguna menyatakan di X: "New York telah jatuh!"
"Ini adalah hari yang kelam dalam sejarah New York, Amerika Serikat, dan dunia bebas. Di pucuk pimpinan salah satu kota terbesar dan terpenting di dunia Barat, seorang pendukung teroris ekstremis yang berbahaya akan memegang salah satu jabatan tertinggi," lanjut Yoseph Haddad.
"Ini melambangkan bahwa Amerika sedang menuju ke arah yang sangat buruk,” ujar Haddad,
Yang lain menulis: "Warga New York memutuskan malam ini untuk mengolok-olok diri mereka sendiri. Akan menarik untuk melihat ke mana ini akan membawa mereka."
Dukungan Yahudi
Jewish Voice, sebuah gerakan yang digambarkan sebagai 'Yahudi Bersatu Melawan Zionisme & Negara Israel', mengucapkan selamat kepada Mamdani "atas kemenangan bersejarah!"
"Orang-orang Yahudi New York mendukung Zohran Mamdani terlepas dari kebohongan media dan lobi Israel dan Zionis, dan semua warga New York menang," demikian pernyataan gerakan tersebut di X.