Lokasi penembakan di Gereja Minneapolis, Amerika Serikat. Foto: CNN
Muhammad Reyhansyah • 28 August 2025 11:15
Minneapolis: Sebanyak dua anak tewas dan sedikitnya 17 orang terluka dalam penembakan massal saat misa pagi di Annunciation Catholic School, Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat (AS) Rabu, 27 Agustus 2025. Polisi memastikan pelaku, yang dikenal sebagai Robin Westman, bertindak seorang diri sebelum akhirnya bunuh diri di bagian belakang gereja.
Menurut Kepala Kepolisian Minneapolis Brian O’Hara, dari 17 korban luka, 14 di antaranya adalah anak-anak, dengan dua dalam kondisi kritis.
Mengutip dari Anadolu, Kamis, 28 Agustus 2025, Direktur FBI Kash Patel mengidentifikasi pelaku sebagai Robin Westman, lahir dengan nama Robert Westman. Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem menyebut Westman berusia 22 tahun dan mengaku sebagai transgender.
Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa pada usia 17 tahun, Westman mengajukan perubahan nama dari Robert menjadi Robin di Dakota County, Minnesota, yang disetujui pada Januari 2020.
Westman diketahui pernah bersekolah di Annunciation Catholic School selama setahun, dan beberapa hari sebelum insiden, ia sempat kembali mengunjungi sekolah tersebut. Ibunya juga pernah bekerja di sekolah itu sebelum pensiun pada 2021.
Rekaman yang beredar di YouTube, diduga milik Westman, memperlihatkan pesan sepanjang 1.000 kata berisi pikiran bunuh diri serta kecenderungan kekerasan. Video juga menampilkan sosok tak terlihat, diyakini Westman, yang memamerkan pistol, senapan, dan shotgun, senjata yang kemudian dipakai dalam aksi penembakan.
Salah satu senjata bahkan ditemukan dengan coretan bernada antisemit dan anti-Israel, menurut laporan Anti-Defamation League. Polisi memastikan Westman tidak memiliki catatan kriminal berat, dan seluruh senjata diperoleh secara legal.
Dalam surat yang ditemukan setelah kematiannya, Westman menulis bahwa ia menderita kanker akibat kebiasaan vaping.
“Saya merasa sekarat karena kanker. Akhir yang tragis ini sepenuhnya akibat perbuatan saya sendiri. Saya telah merusak tubuh saya lewat vaping dan hal-hal lain,” tulis Westman.
Ia menambahkan bahwa keputusannya melakukan tindakan terakhir ini didorong oleh depresi, kemarahan, dan kondisi mental yang terganggu. Surat itu ditandatangani dengan nama “Robin M. Westman, 2002–2025” dan gambar seekor burung.
Meski catatan pribadi menunjukkan masalah kesehatan mental serius, polisi masih menyelidiki motif pasti di balik penembakan tersebut. Sebuah kendaraan yang diduga milik Westman juga tengah diperiksa.