Pemkab Samosir Bentuk Tim Percepatan Penanggulangan untuk Tekan TBC

Ilustrasi. Medcom

Pemkab Samosir Bentuk Tim Percepatan Penanggulangan untuk Tekan TBC

Media Indonesia • 28 August 2025 07:01

Samosir: Global Tuberculosis Report 2024 mencatat Indonesia berada di peringkat kedua dunia dengan estimasi 1,09 juta kasus TBC dan 125 ribu kematian per tahun. Angka ini menegaskan urgensi percepatan penanggulangan TBC secara masif dan terintegrasi.

Untuk menekan kasus TBC tersebut, pemerintah daerah (Pemda) sangat berperan dalam mempercepat eliminasi TBC. Pemda - pemda diminta untuk menetapkan regulasi daerah yang mendukung percepatan eliminasi TBC, mengalokasikan anggaran memadai untuk program TBC, memperkuat layanan kesehatan primer untuk deteksi dini dan pengobatan.
 

Baca: KLB Campak, IDAI: Imunisasi Harus Diperkuat
 
Selain itu melibatkan masyarakat, organisasi kemasyarakatan, serta sektor swasta dalam pencegahan dan penanggulangan TBC.

Wakil Bupati Samosir, Ariston Tua Sidauruk, menyatakan wilayahnya akan lebih mengaktifkan tim percepatan penanggulangan TB.

"Pemkab Samosir siap mendukung percepatan eliminasi TBC. Kita akan memperkuat sistim penanganan dengan tim percepatan penanggulangan TB di daerah," kata Ariston dalam keterangan pers, Rabu, 27 Agustus 2025. 

Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa percepatan eliminasi TBC merupakan salah satu program prioritas nasional (quick win) Presiden Prabowo. Ia mengingatkan bahwa TBC memiliki tingkat kematian lebih tinggi dibandingkan COVID-19.

"Sejak ditemukan, TBC telah merenggut hingga 1 miliar nyawa di dunia. Saat ini, setiap tahun terdapat sekitar 1 juta kematian global, termasuk 125 ribu di Indonesia. Artinya, setiap lima menit ada dua orang Indonesia meninggal karena TBC,” jelas Budi.

Dari estimasi 1 juta kasus per tahun, Indonesia baru mencatat 508.994 kasus hingga 25 Agustus 2025 atau 47% dari target nasional.

"Target tahun ini adalah menemukan minimal 900 ribu kasus. Begitu pasien ditemukan, pengobatan jelas tersedia. Yang terpenting memastikan pasien minum obat teratur selama enam bulan agar sembuh total dan tidak menularkan lagi,” ungkap Budi.

Budi menyebut cakupan Terapi Pencegahan TBC (TPT) masih rendah. Hingga Agustus 2025, baru 108.590 kontak serumah penderita TBC (sekitar 8%) yang mendapat TPT, jauh dari target nasional 72%.

"Rendahnya capaian TPT menunjukkan pentingnya dukungan lintas sektor, peningkatan edukasi masyarakat, serta optimalisasi peran pemerintah daerah untuk memperluas cakupan pencegahan," ujar Budi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)