Ilustrasi vaksin. Foto: Medcom.
Ficky Ramadhan • 27 August 2025 19:32
Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) prihatin atas kejadian luar biasa (KLB) campak yang kini meluas hingga 14 provinsi dengan 46 wilayah. KLB tersebut dinilai menjadi bukti adanya penurunan cakupan imunisasi yang signifikan di masyarakat.
"Campak adalah penyakit yang sangat menular, jauh lebih menular daripada Covid-19. Untuk timbulnya KLB tidak perlu sampai cakupan imunisasi turun hingga nol, penurunan hingga 60 persen saja sudah bisa memicu KLB di banyak tempat," kata Ketua Umum IDAI, Piprim Basarah Yanuarso dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 27 Agustus 2025.
Oleh karenanya, Piprim menekankan, cakupan imunisasi Measles Rubbela (MR) harus di atas 95 persen. Sehingga, terbentuk herd immunity atau kekebalan komunitas.
"KLB ini sebetulnya bisa diatasi dengan mengedukasi, memotivasi kembali masyarakat yang galau dengan imunisasi. Harus sama-sama kita ingatkan dan sadarkan," ungkap Piprim.
Baca juga: KLB Campak di Sumenep 2.035 Warga Terinfeksi, 17 Meninggal |