Menghadang Senjakala Demokrasi. Dok. MI
Media Indonesia • 7 March 2025 05:40
KUALITAS demokrasi di negeri ini terus mengalami kemerosotan. Laporan terbaru dari Economist Intelligence Unit (EIU) menunjukkan tren penurunan kualitas demokrasi masih berlanjut.
Skor indeks demokrasi Indonesia tercatat hanya 6,44 dari skala tertinggi 10, sebuah penurunan signifikan dari skor tahun lalu yang mencapai 6,53. Akibatnya, posisi Indonesia dalam pemeringkatan global anjlok ke urutan 59, dari sebelumnya di posisi 56 pada 2023.
Indonesia masih berada dalam kategori demokrasi cacat (flawed democracy). Sebuah label yang menunjukkan meskipun Indonesia masih memiliki mekanisme demokrasi, kualitasnya semakin merosot dan rentan terhadap penyalahgunaan kekuasaan.
Posisi Indonesia di kategori demokrasi cacat telah bertahan setidaknya dalam beberapa tahun terakhir. Selama itu pula, skor indeks demokrasi Indonesia terus menurun. Pada 2021 Indonesia berada di peringkat ke-52. Tahun-tahun berikutnya turun ke posisi 54 (2022) dan posisi 56 (2023). Kini bahkan jeblok lagi ke urutan 59.
Dalam laporan tahun ini, dari lima dimensi yang diukur, skor terendah ada pada ranah kultur politik dan kebebasan sipil. EIU menyoroti tren politik dinasti yang semakin menguat di Indonesia sebagai salah satu faktor utama yang berkontribusi pada kemunduran demokrasi.
EIU mengungkapkan bahwa fenomena ini semakin merusak prinsip demokrasi perwakilan, melemahkan akuntabilitas institusional, serta memperburuk ketegangan sosial. EIU juga menyoroti kemenangan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 yang disokong pendahulunya, Joko Widodo, telah meningkatkan ketakutan akan pemusatan kekuasaan serta kurangnya pengawasaan dan keseimbangan.
Selain itu, EIU menyebut putusan MK yang memberi jalan Gibran Rakabuming Raka menjadi wakil presiden telah merusak independensi peradilan.
Politik dinasti dan pengingkaran konstitusi itu kini telah mencapai titik nadir dari semua tanda kemunduran demokrasi yang secara konsisten muncul setiap tahun. Jika iklim ini terus dibiarkan, tentu demokrasi di bumi pertiwi akan menuju senjakala.
Baca Juga:
Surya Paloh: Sistem Demokrasi Saat Ini Buat Anak Bangsa Apatis |