Wamenlu RI Dorong Penguatan Kemitraan dengan Negara-Negara Pasifik

Suva: Di sela Konferensi Tingkat Tinggi Melanesian Spearhead Group (KTT MSG), Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Arrmanatha Christiawan Nasir, menggelar sejumlah pertemuan bilateral dengan para pemimpin dan pejabat tinggi dari kawasan Pasifik, pada 23 Juni 2025. Fokus pembahasan mencakup penguatan hubungan bilateral serta perluasan kemitraan strategis Indonesia di kawasan.

Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Ligamamada Rabuka, Wamenlu Tata menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Fiji yang baru saja menerima estafet keketuaan MSG dari Vanuatu. Ia menegaskan harapan Indonesia agar MSG terus berfungsi sebagai platform kolaboratif yang mendorong perdamaian dan kemakmuran di kawasan Pasifik.

“Sebagaimana disampaikan Presiden Prabowo dalam kunjungan PM Rabuka ke Jakarta April lalu, Fiji adalah sahabat dan mitra penting bagi Indonesia di kawasan. Ke depan, kami berkomitmen memperkuat hubungan bilateral Indonesia–Fiji,” kata Tata, dalam keterangan di situs Kemenlu RI, Senin, 23 Juni 2025.

Wamenlu Tata juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kepulauan Solomon, Peter Agovaka. Keduanya membahas persiapan Kepulauan Solomon sebagai tuan rumah Pacific Islands Forum (PIF) di Honiara, yang dijadwalkan September mendatang, serta peluang kerja sama di bidang perdagangan dan sektor maritim.

Pertemuan terkait KTT PIF juga digelar dengan Sekretaris Jenderal PIF, Baron Divavesi Waqa. Dalam kesempatan itu, Wamenlu Tata menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung kesiapsiagaan kawasan Pasifik terhadap krisis iklim dan bencana alam, sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan.

Agenda diplomasi Indonesia di Suva juga mencakup pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Vanuatu, Marc Ati, yang difokuskan pada penguatan hubungan bilateral dan sektor-sektor kerja sama prioritas.

Menutup rangkaian pertemuan, Wamenlu Tata bertemu Menteri Urusan Kepulauan Pasifik dan Industri Pertahanan Australia, Pat Conroy. Dalam pertemuan yang membahas isu keamanan regional dan global ini, keduanya menyoroti pentingnya kerja sama lintas kawasan di tengah dinamika geopolitik yang kian kompleks.

“Negara-negara Pasifik memainkan peran strategis dalam membentuk tatanan kawasan yang damai dan stabil. Komunitas Pasifik perlu bersatu dalam kerja sama konkret demi kemakmuran bersama,” pungkas Wamenlu Tata.

Baca juga:  Indonesia Ajak Negara MSG Fokus pada Hasil Nyata dan Pembangunan Inklusif