Celoteh Netanyahu Ingin Melenyapkan Hamas Sampai Habis

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Anadolu

Celoteh Netanyahu Ingin Melenyapkan Hamas Sampai Habis

3 July 2025 11:26

Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan sepenuhnya melenyapkan Hamas dalam pernyataan publik pertamanya sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim bahwa Israel menyetujui rencana gencatan senjata selama 60 hari di Gaza.

"Tidak akan ada Hamas. Tidak akan ada 'Hamastan'. Kami tidak akan kembali ke sana. Itu sudah berakhir," kata Netanyahu dalam sebuah pertemuan di jalur pipa Trans-Israel seperti dikutip dari Anadolu, Kamis 3 Juli 2025.

“Israel akan menghancurkan Hamas sampai ke fondasinya,” sebut Netanyahu.

Pernyataan tegas Netanyahu muncul saat Hamas mengatakan sedang mempertimbangkan usulan baru untuk gencatan senjata. Kelompok itu mencatat telah menerima saran dari mediator Mesir dan Qatar dan sedang meninjaunya. Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan tujuannya adalah untuk mencapai kesepakatan yang akan menghentikan perang dan menyebabkan Israel menarik pasukannya dari Gaza.

Presiden Trump mengatakan pada Selasa bahwa Israel telah menyetujui poin-poin utama yang diperlukan untuk gencatan senjata selama 60 hari setelah pertemuan antara perwakilannya dan pejabat Israel. Ia menggambarkan usulan tersebut sebagai tawaran "final" yang ditujukan untuk menghentikan pertempuran di Gaza.

Sementara itu, warga Gaza memiliki perasaan campur aduk tentang usulan Trump. Kamal, seorang warga Kota Gaza, mengatakan, "Saya berharap kali ini berhasil, bahkan jika hanya dua bulan, usulan itu akan menyelamatkan ribuan nyawa yang tidak bersalah."

Warga lainnya, Adnan Al-Assar dari Khan Younis, bersikap lebih hati-hati. "Kami berharap dia serius, seperti yang dia lakukan selama perang Israel-Iran ketika dia mengatakan perang harus dihentikan, dan perang itu dihentikan," katanya.

Tekanan terhadap Netanyahu untuk mengakhiri konflik semakin meningkat. Namun, beberapa anggota koalisi sayap kanannya tetap menentang gencatan senjata yang langgeng dengan Hamas.

Seruan aneksasi

Sementara upaya gencatan senjata terus berlanjut, beberapa menteri dari partai Likud Israel mendesak Israel untuk mencaplok Tepi Barat sebelum reses musim panas Knesset. Sebuah petisi, yang ditandatangani oleh 15 menteri kabinet dan Ketua Knesset Amir Ohana, dikirim ke Kantor Perdana Menteri menjelang kunjungannya yang direncanakan ke Washington minggu depan.

Kunjungan Netanyahu ke AS kemungkinan akan mencakup diskusi lebih lanjut dengan Trump tentang kemungkinan gencatan senjata Gaza dan kesepakatan untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh Hamas.

Kantor Perdana Menteri belum mengomentari petisi tersebut, dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer -,yang dianggap dekat dengan Netanyahu,- tidak menandatanganinya. Dermer saat ini berada di Washington, mengadakan pembicaraan tentang Iran dan Gaza.

Dorongan terbaru untuk gencatan senjata menyusul konflik 12 hari bulan lalu antara Israel dan Iran.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)